Menurut Teguh, warga yang menutup got di depan rumahnya tidak menyadari ulahnya itu dapat merugikan diri mereka sendiri.
"Jadi, banyak yang pada 'maling teriak maling'. Gotnya diubah fungsinya. Nanti kalau sudah muncul genangan, mereka teriak-teriak," kata dia saat kegiatan pembersihan got yang ada di Perumahan Sunrise Garden, Kedoya, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Minggu (27/12/2015).
Teguh mencontohkan pembetonan saluran air yang dilakukan para pemilik Ruko Taman Ratu, masih di kawasan Kedoya. Akibat pembetonan, kata dia, lebar got menyusut dari awalnya setengah meter menjadi hanya 10 sentimeter.
"Got di depan rumahnya ditutup semua, dijadikan parkir. Pas salurannya mampet, mereka lapor ke Gubernur," ujar dia.
Karena itu, Teguh meminta agar warga tidak lagi melakukan tindakan demikian. Ia pun meminta agar warga mengembalikan got seperti semula.
Bila warga menolak membongkar, Teguh menegaskan, ia tidak akan segan-segan mengerahkan personel untuk membongkar got-got itu.
"Bagaimana mau dibersihin, bagaimana mau saluran lancar kalau salurannya ditutup. Air itu kan selalu mengalir ke tempat yang rendah. Bagaimana mau mengalir kalau lubangnya semua ditutup," ujar dia.