Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komisi II DPR: Lebih Bagus kalau DKI Batal Bangun Wisma Atlet

Kompas.com - 28/12/2015, 18:23 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Komisi II DPR RI, Arteria Dahlan, mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta lebih baik tidak membangun Kampung Atlet untuk Asian Games 2018.

Arteria menjelaskan, PT Jakarta Propertindo (Jakpro) tidak perlu membangun Kampung Atlet yang juga akan diperuntukkan rumah susun (rusun) masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). 

"Saya sendiri belum tahu (Pemprov DKI batal membangun Kampung Atlet), itu lebih bagus dan sesuai yang kami sarankan. Untuk membangun rusun, tidak perlu PT Jakpro dan Setneg mendengarkan kami," kata Arteria saat dihubungi wartawan di Balai Kota, Senin (28/12/2015). 

Anggota Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) itu mengatakan, Komisi II DPR RI tidak pernah mengusulkan penolakan hibah lahan Kemayoran dari Sekretariat Negara kepada Pemprov DKI Jakarta. Bahkan, lanjut dia, Komisi II DPR mengusulkan Setneg mengkaji kembali mekanisme pengadaan lahan.

"Kami tidak pernah menolak itu. Kalau nanti setelah (Asian Games) akan dijadikan rusunawa, itu sudah berbeda dengan spek (aturan) yang ada di OCA (Olympic Council of Asia). Kalau berbeda spesifikasi, ada permasalahan baru lagi," kata Arteria. 

Selanjutnya, Komisi II DPR mengharapkan laporan dari Mensesneg perihal pembatalan hibah lahan Kemayoran, kemudian membicarakan peruntukan lahan serta pembangunan Kampung Atlet bagi atlet-atlet yang berlaga pada Asian Games 2018.

Ia merasa keberatan Pemprov DKI Jakarta sudah mengekspose bahwa PT Jakpro yang akan membangun rusun bagi MBR di Kemayoran. (Baca: Pemerintah Kaji Aturan Hibah Lahan Kemayoran)

"Kami tidak lihat rekam jejak PT Jakpro seperti apa, hanya melihat tata kelola pemerintahan yang baik. Bayangkan, Ahok (Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama) berprasangka bahwa Presiden setuju. Padahal, izin enggak ada, tanah enggak ada," kata Arteria.

"Kalau Setneg membatalkan (peralihan lahan) karena enggak ada paksaan apa-apa. Kami minta Pemprov DKI dan Mensesneg mengklarifikasi ini," kata Arteria. (Baca: Wagub DKI: DPR Akhirnya Setujui Hibah Lahan Wisma Atlet)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Megapolitan
2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

Megapolitan
Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Megapolitan
Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Megapolitan
Ketakutan Pengemudi 'Online' Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Ketakutan Pengemudi "Online" Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Megapolitan
KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

Megapolitan
Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Megapolitan
Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Megapolitan
Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Megapolitan
Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Megapolitan
Mau Jadi Cawalkot Depok, Sekda Supian Suri Singgung Posisinya yang Tak Bisa Buat Kebijakan

Mau Jadi Cawalkot Depok, Sekda Supian Suri Singgung Posisinya yang Tak Bisa Buat Kebijakan

Megapolitan
Menguak Penyebab Kebakaran Toko 'Saudara Frame' yang Memerangkap Tujuh Penghuninya hingga Tewas

Menguak Penyebab Kebakaran Toko "Saudara Frame" yang Memerangkap Tujuh Penghuninya hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Bocah yang Setir Mobil Pameran hingga Tabrak Tembok Mal di Kelapa Gading Berujung Damai

Kasus Bocah yang Setir Mobil Pameran hingga Tabrak Tembok Mal di Kelapa Gading Berujung Damai

Megapolitan
Tak Beda Jauh Nasib Jakarta Setelah Jadi DKJ, Diprediksi Masih Jadi Magnet Para Perantau dan Tetap Macet

Tak Beda Jauh Nasib Jakarta Setelah Jadi DKJ, Diprediksi Masih Jadi Magnet Para Perantau dan Tetap Macet

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com