"Kenapa? Karena kontraktor enggak tanggung jawab. Habis gali tanahnya, semua (pekerjaan) nutupin got," kata Basuki di Balai Kota, Senin (4/1/2016).
Menurut Basuki, inti dalam mengantisipasi banjir di Jakarta adalah dengan membuat saluran air terhubung satu sama lain.
Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI terus mengupayakan pengerukan sampah yang terdapat di saluran air. (Baca juga: Langkah Ahok Cegah Jakarta Terendam Banjir )
Selama ini, menurut dia, pengerukan sampah di saluran air terkendala banyaknya kabel galian. Pekerja penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) kesulitan mengeruk saluran air karena kabel-kabel kontraktor tersebut.
"Nah ada berapa daerah harus diakui masih ada genangan. Tetapi jauh lebih berkurang genangannya sekarang dibandingkan dulu, jauh lebih susut," kata Basuki.
Sejak Minggu (3/1/2016), Jakarta diguyur hujan deras. Beberapa wilayah di daerah aliran sungai (DAS) juga terendam banjir karena kiriman air dari Bogor maupun meluapnya pintu air di sekitar daerah tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.