Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesawat Garuda Indonesia Tunda Penerbangan karena Ada Lebah Masuk

Kompas.com - 05/01/2016, 23:30 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pilot pesawat Garuda Indonesia GA197 rute Medan-Jakarta menunda penerbangan karena ada gangguan pada salah satu bagian mesin, Selasa (5/1/2016) pukul 10.10 WIB.

Saat diperiksa, gangguan tersebut disebabkan oleh adanya lebah yang masuk ke lubang udara pesawat.

"Ada gangguan pada penerbangan GA197 di komputer 'electronic engine control'. Berdasarkan hasil investigasi, terganggunya fungsi 'electronic engine control' karena ada lebah masuk lubang udara atau pitot tube yang letaknya di luar kokpit," kata Vice President Corporate Communication Garuda Indonesia Benny Butarbutar kepada Kompas.com, Selasa malam.

Benny menjelaskan, gangguan tersebut diketahui saat kru kokpit melakukan prosedur keselamatan ketika pesawat dalam posisi siap lepas landas.

Ketika diketahui ada salah satu fungsi yang bermasalah, pesawat diberhentikan sebelum lepas landas, dan diperiksa lebih lanjut oleh teknisi.

"Dengan mempertimbangkan aspek keselamatan, Garuda Indonesia memutuskan menunda penerbangan tersebut. Setelah perbaikan selama satu jam, pesawat dinyatakan siap kembali beroperasi," tutur Benny.

Kasus ini merupakan yang pertama bagi Garuda Indonesia, yakni masuknya lebah hingga menunda sebuah penerbangan. Adapun pitot tube merupakan alat untuk mengukur kecepatan pesawat saat terbang secara terkomputerisasi.

"Ini kasus pertama. Kalau dulu, burung nabrak dan masuk mesin pesawat," ujar Benny.

Belum ada penjelasan mengenai penyebab lebah tersebut bisa masuk ke dalam pitot tube. Menurut Benny, kejadian itu berada di luar kendali Garuda Indonesia, dan lebih pada situasi dan kondisi bandara, dalam hal ini Bandara Kualanamu.

Pesawat GA197 kembali beroperasi dan berangkat dari Medan pada pukul 14.15 WIB. Pesawat tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, pada pukul 16.40 WIB dengan selamat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com