Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara PT KCJ Beri Sanksi kepada Pelaku Kriminal di KRL

Kompas.com - 07/01/2016, 08:52 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sudah sejak lama, polisi khusus kereta (polsuska) menangkap pelaku-pelaku kriminal yang beraksi di KRL atau di area stasiun.

Salah satu yang sering ditangkap adalah pencopet yang mengintai penumpang-penumpang KRL.

Manajer Komunikasi PT KAI Commuter Jabodetabek Eva Choirunisa mengatakan, para pencopet tersebut sering kali tidak bisa diproses hukum sehingga terpaksa dibiarkan berkeliaran kembali.

"Kenapa tidak bisa diproses secara hukum? Karena pada kasus-kasus pencopetan, banyak yang korbannya setelah barangnya kembali, sudah tidak mau memperpanjang ke kepolisian," ujar Eva ketika dihubungi, Kamis (7/1/2016).

Eva mengatakan, para korban menolak untuk membuat keterangan di kantor polisi karena tidak memiliki banyak waktu.

Selain itu, banyak kasus yang memang tidak bisa diproses secara hukum jika jumlah kerugiannya kecil.

"Tetapi, kita kan tidak mau hal itu terulang terus-menerus," ujar Eva.

Akhirnya, PT KCJ mencari cara agar para pencopet tersebut jera. Di Stasiun Manggarai, foto-foto para pencopet yang pernah ditangkap polsuska dipajang.

Di bawah foto, tertulis nama mereka. Foto-foto tersebut disusun dalam sebuah papan putih dan dipasang di dekat posko kesehatan Stasiun Manggarai.

Letaknya juga tidak jauh dari toilet dan mushala. Penumpang yang menuju ke toilet ataupun mushala pasti bisa melihat papan tersebut.

Begitu pun penumpang yang berlalu lalang di area itu.

"Jadi pemajangan foto itu tujuannya sebagai sanksi sosial dari kami karena mereka sering kali tidak dapat diproses secara hukum," ujar Eva.

Sebelum memajang foto, polsuska juga sering menghukum pencopet di Stasiun Manggarai. Mereka dipajang di stasiun sambil mengalungkan karton bertuliskan "Saya Pencopet".

Pencopet yang dipajang itu cukup mengambil perhatian para penumpang yang berlalu lalang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Megapolitan
Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Megapolitan
Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Megapolitan
Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Program Beasiswa Doktoral di Filipina, Uang Para Korban Dipakai Pelaku untuk Trading

Ratusan Orang Tertipu Program Beasiswa Doktoral di Filipina, Uang Para Korban Dipakai Pelaku untuk Trading

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Arogansi Sopir Fortuner yang Mengaku Anggota TNI | Masyarakat Diimbau Tak Sebar Video Meli Joker

[POPULER JABODETABEK] Akhir Arogansi Sopir Fortuner yang Mengaku Anggota TNI | Masyarakat Diimbau Tak Sebar Video Meli Joker

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI Palsu Bakal Jalani Pemeriksaan Psikologi

Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI Palsu Bakal Jalani Pemeriksaan Psikologi

Megapolitan
Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Megapolitan
5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

Megapolitan
7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

Megapolitan
Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com