Sebab, sebagian besar karier profesionalnya banyak dihabiskan di bagian keuangan.
Sebelum ditunjuk menjadi Dirut Transjakarta, Budi merupakan Wakil Presiden Direktur PT Citra Maharlika Nusantara Corpora yang menjalankan layanan bus dan taksi Cipaganti. Namun, ia memastikan sudah melepas jabatannya itu.
"Saya di Cipaganti itu sejak Juli 2015. Sebelumnya di sebuah dealer di Surabaya. Sebelumnya lagi, saya 22 tahun di financing," ujar dia usai acara serah terima jabatan yang digelar di Kantor PT Transjakarta, di Cawang, Jakarta Timur, Kamis (7/1/2016).
Budi menggantikan pejabat sebelumnya, Antonius Kosasih, yang dinilai Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama telah gagal melakukan pengadaan bus.
Oleh karena itu, Budi dituntut untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama. Dalam acara serah terima itu, jajaran Pemerintah Provinsi DKI diwakili oleh Kepala Badan Pembina BUMD Catur Laswanto.
Menurut Catur, pengadaan bus merupakan tugas penting karena menyangkut upaya untuk mengurangi kemacetan di Kota Jakarta.
Tahun ini, PT Transjakarta ditargetkan harus bisa mendatangkan minimal 1.000 unit bus baru.
"Dengan adanya transportasi publik yang memadai diharapkan masyarakat Jakarta bisa beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi publik sehingga bisa mengurangi kemacetan," kata Catur.
Menurut Catur, pergantian pimpinan direksi dalam sebuah perusahaan merupakan hal yang lumrah.
Asalkan, bertujuan untuk perbaikan. Ia pun yakin dengan pergantian ini, kinerja PT Transjakarta ke depannnya bisa lebih baik.
"Penunjukan berdasarkan track record. Beliau selama ini sudah bekerja di bidang transportasi dan financing di perusahaan ternama."
"Sehingga pengalaman di dua bidang ini mampu mempercepat pembelian termasuk mengadakan kerja sama dengan pihak-pihak lain," ujar Catur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.