Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Minta Klinik Chiropractic First Ditutup

Kompas.com - 07/01/2016, 17:59 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku telah menginstruksikan Dinas Kesehatan DKI Jakarta berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya untuk menutup Klinik Chiropractic First.

Klinik pengobatan yang didirikan di sejumlah tempat perbelanjaan tersebut tidak memiliki izin praktik. (Baca: Polisi: Cabang Klinik Chiropractic First di Beberapa Tempat Juga Tidak Berizin)

"Saya minta dia (Dinas Kesehatan) ke Polda Metro Jaya. Kalau (Klinik Chiropractic First) enggak punya izin, saya minta dia tutup (klinik) karena itu enggak ada dasarnya. Seenaknya saja buka-buka tempat begituan," kata Basuki di Balai Kota, Kamis (7/1/2016). 

Menurut Basuki, tidak pernah ada izin pendirian Klinik Chiropractic First yang didaftarkan di Badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPTSP) DKI.

Atas dasar itu, Basuki mengimbau warga untuk berhati-hati terhadap klinik tersebut.

"Warga kalau sakit datang ke rumah sakit sajalah. Enggak usah datangin tempat-tempat klinik kayak begitu, enggak tahu itu (klinik) dari dunia apa," ujar Basuki.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Kusmedi Priharto mengaku telah melaporkan kasus Klinik Chiropractic First ini kepada Basuki.

Menurut Kusmedi, Klinik Chiropractic First adalah pengobatan tradisional dari Amerika Serikat yang mempekerjakan tenaga medis asing, termasuk dokternya.

Namun, tidak ada izin pendirian klinik ini dari Dinas Kesehatan maupun Kementerian Kesehatan.

Izin klinik tersebut juga tidak tercantum di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) DKI Jakarta. (Baca: Sejumlah Klinik "Chiropractic" Akan Dipasangi Garis Polisi)

"Ia di Amerika masuk dalam kategori pengobatan tradisional, tetapi tidak ada izin sama sekali. Sebenarnya kalau izin tenaga medis asing di Kementerian Kesehatan dan kalau pengobatan tradisional di kita, termasuk pengawasan," kata Kusmedi. 

Sebelumnya, Allya Siska Nadya, gadis kelahiran Desember 1982, meninggal dunia di Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI), Jakarta Selatan, setelah menjalani terapi di Klinik Chiropractic di kawasan Pondok Indah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PAN Sebut Warga Depok Jenuh Dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh Dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com