Hanya saja, ia menolak ajakan partai itu dan memilih menunggu pendukungnya, Teman Ahok, untuk mengumpulkan hingga satu juta KTP.
"Banyak (ajakan) dari beberapa partai, tetapi saya bilang enggak mungkin karena pendaftaran independen (ke Komisi Pemilihan Umum) lebih duluan," kata Basuki di Balai Kota, Senin (11/1/2016).
Namun, lanjut dia, partai politik bisa saja mendukung serta ikut bergabung dengannya. Contohnya, Basuki memilih untuk maju melalui jalur independen.
Partai-partai politik, kata dia, bisa saja bergabung. Namun, Basuki tidak perlu bergabung menjadi kader partai politik pendukung tersebut.
"Saya juga banyak teman sama semua partai," kata Basuki.
Ia menyebutkan satu per satu hubungannya dengan para kader partai politik, mulai dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Partai Golkar, Partai Nasdem, Partai Hanura, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan lain-lain.
"Saya sama Pak Zulkifli (Hasan) dari PAN (Partai Amanat Nasional) juga baik. Partai Gerindra, saya sama Pak Hashim (Djojohadikusumo) juga baik."
"Yang enggak baik sama saya kan cuma Pak Taufik (Ketua DPD Gerindra DKI) yang tidak baik di media, tetapi pas ketemu baik-baik saja. Sama Lulung (hubungannya) juga baik-baik saja," kata Basuki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.