Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peluang Risma Kecil Maju Pilkada DKI Dibanding Ridwan Kamil dan Ahok

Kompas.com - 11/01/2016, 13:48 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik dari Cyrus Network Hasan Nasbi mengatakan, nama-nama yang disebut diusulkan kader untuk jadi Cagub DKI adalah nama yang potensial.

Kader PDI- Perjuangan disebut mengusulkan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil dan petahana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sebagai cagub.

"Kalau melihat logika survei, ya tiga nama itu memang yang paling berpeluang maju di DKI Jakarta," ujar Hasan ketika dihubungi, Senin (11/1/2016).

Namun, selain melihat peluang dari sisi survei, Hasan mengatakan perlu dilihat permasalahan di wilayah masing-masing.

Dia mencontohkan Ahok (sapaan Basuki) sebagai petahana. Menurut dia, Ahok memiliki peluang besar untuk maju pilkada baik melalui jalur independen maupun lewat jalur partai politik.

Permasalahan Ahok hanya menunggunya tegas memutuskan untuk maju lewat jalur parpol atau independen.

Kemudian mengenai Ridwan Kamil, Hasan menilai masih ada kemungkinan Ridwan akan maju dalam Pilkada DKI 2017. Sebab, masa kepemimpinan Ridwan Kamil di Bandung akan berakhir sebentar lagi, tepatnya pada 2018.

Hasan mengatakan, Ridwan Kamil tidak akan terlalu "rugi" jika meninggalkan jabatannya yang memang sudah mau berakhir.

Kondisi berbeda justru dihadapi oleh kader PDI-P sendiri yaitu Tri Rismaharini. Hasan mengingatkan Risma baru saja terpilih kembali menjadi wali kota di Surabaya.

Meski merupakan kader, Hasan tidak yakin Risma akan begitu saja meninggalkan jabatannya.

"Bu Risma baru saja terpilih, kalau dia dilantik Januari atau Februari, 6 bulan habis dilantik berarti dia harus mundur lagi. Kalo mau maju di DKI kan harus mundur, jadi sayang sekali. Bu Risma juga kasihan nanti dibilangnya engga bertanggung jawab dengan masyarakat," ujar Hasan.

Sehingga, meskipun ketiga nama itu sama-sama potensial, Hasan berpendapat yang berpeluang untuk diusung adalah Ahok dan Ridwan Kamil.

"Kita kan harus mengombinasikan peluang statistik dengan problem masing-masing di lapangan," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com