Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Tagih Janji Pemerintah Kota Tangerang soal Akses Air Bersih

Kompas.com - 11/01/2016, 16:32 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Sejak tahun 2013, warga di Bumi Cipondoh Asri, Kelurahan Poris Plawad Utara, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, sudah dijanjikan akses air bersih yang dialiri oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Benteng Kota Tangerang.

Namun, sampai sekarang, belum ada aliran air bersih yang memadai dari pihak PDAM.

Dampak dari hal tersebut, warga terpaksa menggunakan air tanah dari jet pump dan satelit, dengan mengeluarkan biaya sendiri hingga belasan juta rupiah.

Salah satu warga, Irawan (35), menceritakan, awalnya Pemerintah Kota Tangerang menjanjikan daerah tersebut dialiri air bersih pada Februari 2013.

Sebelumnya, warga memang menggunakan air tanah dari jet pump karena belum ada instalasi pengolahan air bersih dari PDAM.

"Warga sudah patungan tuh buat biaya pendaftaran, kurang lebih Rp 3 juta, kalau enggak salah, dikumpulin ke RT. Sudah rapat terus-terusan, akhirnya belum ada kejelasan, uangnya dibalikin. Padahal, janjinya, beberapa bulan saja sudah bisa dapat air bersih," kata Irawan saat ditemui Kompas.com, Senin (11/1/2016).

Penghuni perumahan di sana tetap menggunakan jet pump hingga kawasan Tangerang dan sekitarnya dilanda kekeringan pada Agustus tahun 2015 akibat kerusakan pada Pintu Air 10 atau Bendung Pasar Baru.

Pada masa kekeringan, para penghuni tidak bisa mendapat air dari jet pump sehingga mau tidak mau sebagian besar dari mereka memasang pompa satelit seharga Rp 15 juta.

"Itu masang dari duit sendiri, mau gimana lagi, daripada enggak ada air sama sekali," kata Irawan.

Warga Kota Tangerang yang tinggal di Neglasari, Awan (40), selama ini berlangganan air bersih dari PDAM Tirta Kerta Raharja (TKR) yang merupakan perusahaan daerah milik Pemerintah Kabupaten Tangerang.

Menurut dia, seharusnya Pemerintah Kota Tangerang bisa mengaliri air bersih ke tempatnya, sehingga jika ada keluhan, tidak perlu jauh-jauh harus melapor ke kantor PDAM TKR di Kabupaten Tangerang.

"Saya dapat air bersih sih memang iya, tapi kalau ada apa-apa, jauh juga harus komplain ke Kabupaten (Tangerang)," ujar Awan.

Saat dikonfirmasi secara terpisah, Direktur Utama PDAM Tirta Benteng Suyanto mengakui belum mengaliri air ke seluruh wilayah Kota Tangerang.

Dari total 13 kecamatan di Kota Tangerang, baru sembilan kecamatan yang dialiri air oleh PDAM Tirta Benteng. Selebihnya, ada yang berlangganan dengan PDAM TKR dan mengandalkan air tanah dari jet pump juga pompa satelit.

"Baru sembilan dari 13 kecamatan. Di sembilan kecamatan itu juga baru satu atau dua desa yang teraliri," ucap Suyanto.

Menurut dia, rencana PDAM Tirta Benteng untuk menjangkau wilayah Kota Tangerang terhambat negosiasi harga dari kerja sama PDAM Tirta Benteng dengan PT Moya.

Sejak 18 Februari 2012, pihak PDAM sudah melancarkan kerja sama dengan PT Moya untuk membeli air curah dan pembangunan instalasi.

Namun, sampai saat ini, negosiasi disebut mandeg sehingga warga Kota Tangerang belum bisa mendapat akses air bersih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com