Hal ini belajar dari robohnya tembok pembatas rel kereta api di Jalan Manggarai Selatan 2, RT 15 RW 10, Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan, Senin (11/1/2016).
"Makanya, saya bilang ini masyarakat memang suka buang sampah di dalam jalur rel kereta. Harusnya masyarakat dididik," kata Basuki di Balai Kota, Selasa (12/1/2016).
Gunungan sampah di pembatas rel kereta api juga ditemuinya di Mangga Dua, Jakarta Barat. Dia mengaku telah menegur lurah setempat.
Meski demikian, kata Basuki, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta juga tidak bisa sembarangan memungut sampah yang ada di jalur kereta api.
"PT KAI (Kereta Api Indonesia) juga enggak pernah menyiapkan (menguatkan) tembok untuk menahan sampah kan? Makanya, saya enggak tahu deh polisi mutusinnya gimana gitu lho," kata Basuki.
Akibat robohnya tembok pembatas rel kereta api di Jalan Manggarai Selatan 2, RT 15 RW 10, Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan, itu, satu orang warga meninggal.
Korban bernama Della Aurellia (17). Dia tertimpa tembok setinggi 10 meter tersebut. Tembok itu juga menimpa kedua teman Della saat sedang melintas, yakni Yola Agustiani (17) dan Rahmawati (29).
Mereka masih dirawat secara insentif di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Gunungan sampah ditengarai menjadi penyebab robohnya tembok tersebut.