Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga di Ragunan Resah terhadap Aktivitas Balap Liar

Kompas.com - 13/01/2016, 18:50 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Rencana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta beserta pihak kepolisian dan Ikatan Motor Indonesia (IMI) untuk melegalkan balap liar yang ada di Jakarta mendapat tanggapan positif dari sebagian warga.

Salah satunya Karyo (33), saat diwawancarai Kompas.com, Rabu (13/1/2016) di warung makannya di kawasan Jalan Margasatwa, Ragunan, Jakarta Selatan.

"Di sini hampir setiap malam ada balapan liar, cuma biasanya ramenya itu setiap malam minggu", ujar Karyo, Rabu.

Selain mengganggu ketenangan warga saat istirahat, balap liar sangat meresahkan warga karena sering terjadi perkelahian akibat dari kegiatan tersebut.

"Biasanya mulai dari jam 12 malam sampai subuh. Berisik banget, udah gitu mereka sering berantem. Biasanya gara-gara enggak bayar taruhan dan main ejek-ejekan," tambah Karyo.

Hal senada juga dikatakan Heru (46), salah satu warga Jalan Damai, Margasatwa, Ragunan.

"Saya sangat terganggu dengan balap liar di daerah sini. Padahal, warga dan polisi sering ngusir-ngusirin, tapi mereka tetep aja balik lagi," ucap Heru.

Heru menambahkan, sudah banyak sekali korban meninggal dunia akibat dari kegiatan tersebut. Selain korban berasal dari joki balap liar, warga yang melintas di ruas jalan tersebut sering juga menjadi korban akibat tertabrak.

Lebih jauh, Heru sangat setuju dengan rencana Pemprov DKI Jakarta dan pihak kepolisian yang akan menyelenggarakan balapan resmi pada pertengahan Febuari 2016 di beberapa lokasi.

Adapun alasan pemerintah melegalkan balap liar guna meminimalisasi angka kecelakaan yang diakibatkan dari aktivitas tersebut. (Baca: Kapolda: Sirkuit untuk Balap Jalanan Gunakan yang Sudah Ada Sebelumnya)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com