Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidak Ada Satpam Sarinah yang Jadi Korban Bom

Kompas.com - 15/01/2016, 09:29 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sarinah (Persero) menyatakan, tidak ada petugas pengamanannya yang tewas dalam peristiwa bom pada Kamis (14/1/2016) kemarin.

Pernyataan itu disampaikan Direktur Utama Sarinah (Persero) Ira Puspadewi untuk mengklarifikasi kesimpangsiuran informasi terkait kronologi kejadian.

"Tidak ada satpam Sarinah yang menjadi korban. Tidak ada korban dari Sarinah," kata Ira saat ditemui di kawasan pusat perbelanjaan Sarinah pada Jumat (15/1/2016).

Ira juga mengatakan, tidak benar ada kronologi kejadian yang menyebutkan ada upaya dari pelaku untuk masuk ke dalam gedung terlebih dahulu.

"Kan ada informasi yang menyebutkan mereka masuk ke dalam, terus dicegah satpam, lalu diamankan ke pos polisi, dan meledakkan diri, kemudian mengenai satpam. Kami konfirmasi itu tidak ada," ujar dia.

Sebelumnya, beredar di media sosial dan broadcast di WhatsApp bahwa ada cerita tentang satpam di Sarinah yang menjadi korban meninggal pada saat kejadian ledakan bom di pos polisi.

Satpam tersebut disebut mengantar para pelaku bom ke pos polisi yang meledak. Dia ikut menjadi korban meninggal.

Berikut tulisan yang beredar dan dibantah oleh Dirut Sarinah Puspadewi:

"SATPAM SARINAH ITU MUSTI DINOBATKAN SEBAGAI PAHLAWAN

EKSLUSIF (TIDAK ADA DI MEDIA). Sambil masih dalam suasana ketakutan dan rasa yg terlihat campur aduk, ponakan saya Novia Oneng atau Opis , bercerita bahwa ada yg terlewat dari pemberitaan media.

"Media belum memuat siapa sebenaranya yg menjadi korban di pos polisi , dan bagaimana ceritanya".

Novia atau Opis, yg menjadi saksi mata insiden bom dan aksi tembak -menembak di Seputar Gedung Sarinah itu bercerita, waktu dia lari ke tangga darurat, ia bertemu para Satpam Sarinah Dept store lagi pada menangis, ternyata mereka menangisi kawannya yg meninggal terkena ledkan bom bunuh diri di dekat pos polisi.

Ceritanya, pagi tadi sebelum kejadi bon bunuh diri, Satpam Sarinah Depstore, seperti biasa memeriksa pengunjung Dept Store BUMN itu. Satpam mencurigai satu anak muda yg masuk seperti membawa sesuatu di dalam tubuh orang tersebut. Karena takut memeriksa sendiri, Satpam tersebut menggiring anak muda tersebut ke pos polisi terdekat, dan sesampainya di depan Pos Polisi, maka meledaklah bom bunuh diri tersebut yg bukan hanya menewaskan terorisnya sendiri, tapi juga Satpam Sarinah yg menggiring teroris tersebut, dan satu wanita yg lagi menyeberang jalan.

Coba bayangkan, Andai satpam tadi tidak membawa teroris tersebut ke pos polisi (yg akhirnya pos polisinya ikut hancur), berarti bom bunuh diri tadi akan meledak di dalam Sarinah Dept Store. Artinya ratusan jiwa yg akan jadi korban. Jadi Satpam tadi telah menyelematkan ratusan jiwa di dalam Dept Store, namun nyawanya sendiri tidak tertolong.

Saya menulis ini, dengan harapan ada pihak-pihak dari pemerintah atau pihak Sarinah memberikan perhatian khusus pada keluarga Satpam yg meninggal tersebut, karena ia telah menyelematkan ratusan nyawa pengunjung Sarinah Dept Store.

Semoga Allah mengampuni dosa Satpam Pahlawan ini, dan memberikan keluarganya kekuatan ... Aamin"

Kompas TV Presiden Jokowi: Kejar & Tangkap Pelaku Teror!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com