Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Orang Bilang Menjauh... Menjauh... Ya Tuhan, Ternyata Itu Bom"

Kompas.com - 15/01/2016, 14:28 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Suasana sekitar pada pukul 10.00 WIB, Kamis (14/1/2016), di Starbucks Coffee, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, tampak normal seperti hari-hari biasanya.

Andi Dina Noviana (31), yang merupakan karyawan perusahaan digital agency, sedang bekerja sendiri di dalam kedai kopi yang berada di Gedung Cakrawala itu.

Saat itu, suasana di dalam Starbucks sedang ramai pengunjung. Novi duduk di kursi yang berada persis di seberang kasir dan di sebelah kaca yang menghadap ke halaman gedung. Pintu keluar agak jauh dari tempat Novi duduk.

"Begitu saya duduk, belum satu jam, tiba-tiba (bom) langsung meledak. Kencang banget. Pas jatuh, saya masih sadar," kata Novi saat dikunjungi Kompas.com di kediamannya, Pademangan, Jakarta Utara, Jumat (15/1/2016).

Novi mengaku terlempar dari tempat duduknya sekitar tiga sampai lima meter jauhnya. Saat ledakan terjadi, Novi masih tersadar, tetapi juga masih bingung terhadap apa yang sebenarnya terjadi.

"Pas bangun, badan saya sudah sakit semua. Di sekeliling saya, hitam pekat. Samar-samar saya lihat orang tergeletak semua. Enggak ada yang bangun," ujar Novi.

Novi tidak bisa mendeskripsikan seberapa kencang bunyi ledakan yang dia dengar. Namun, yang pasti, dari ledakan itu, telinganya sempat berdengung cukup keras dan membuatnya tidak bisa mendengar apa-apa selama beberapa saat.

Tidak lama kemudian, Novi kembali mendengar bunyi sesuatu yang cukup kencang. Saking kencangnya, dia kembali terlempar beberapa meter dari tempatnya jatuh pertama kali.

"Saya terlempar lagi," ucap Novi.

Di tengah kebingungannya, Novi melihat ada cahaya di satu sudut. Cahaya itu berasal dari kaca jendela Starbucks yang pecah. Tanpa pikir panjang, Novi langsung berusaha bangun dan bergegas menuju jendela tersebut.

"Pertama kali saya bangun mau jalan ke jendela, jalan saya sempoyongan, terus jatuh. Habis bangun, jatuh lagi. Pas ngelewatin jendela, ada bule juga mau menyelamatkan diri. Saya sama dia panjat jendela itu, tetapi jatuh juga, pas di atas tumpukan beling," ujar Novi.

Dia melihat, warga negara asing yang ikut melarikan diri dengannya sudah berdarah di seluruh bagian kepalanya.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com