Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Dikritik Ahok, Bangku Bus "Feeder" Transjakarta Akan Diubah

Kompas.com - 18/01/2016, 06:21 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — PT Transportasi Jakarta akan mengubah posisi bangku bus-bus pengumpannya (feeder). Bila saat ini kursi-kursi yang ada di dalam bus menghadap ke samping, maka nantinya kursi-kursi bus akan diubah menghadap ke depan.

Perubahan dilakukan setelah Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengkritik kursi di bus feeder karena tidak enak diduduki.

"Format kursinya akan diubah. Kita akan pelajari. Mungkin nanti menghadap ke depan semua," kata Direktur Utama PT Transjakarta Budi Kaliwomo seusai acara peresmian layanan bus gratis ke Rusunawa Marunda, Jakarta Utara, Minggu (17/1/2016).

Meski demikian, Budi memastikan bahwa kondisinya akan berbeda dari kursi yang ada di dalam bus-bus kota pada umumnya. "Nanti diukur juga panjang (untuk) kakinya sehingga tidak berimpit-impitan seperti yang ada pada kopaja dan metromini umum," ujar dia.

Belum lama ini, Basuki menyatakan kekecewaan terhadap kondisi bus yang digunakan untuk layanan bus gratis ke Rusun Sederhana Sewa (Rusunawa) Marunda, Jakarta Utara. Menurut dia, bangku di dalam bus tidak enak digunakan untuk duduk.

(Baca Ahok: Bus Transjakarta ke Rusun Marunda Jelek, Bikin Pantat Sakit!)

Menurut Budi, kondisi yang membuat Ahok merasa tidak nyaman bukan karena busa yang ada pada kursi, melainkan format kursi.

"Yang paling utama bukan busanya, melainkan format kursinya karena kan menghadap samping semua," kata dia.

Saat ini, jumlah bus feeder transjakarta sekitar 320 unit. Sebagian bus yang pengadaannya hasil kerja sama antara PT Transjakarta dan Koperasi Angkutan Jakarta (Kopaja) ini sudah dioperasikan untuk melayani rute ke permukiman.

Selain ke Rusunawa Marunda, rute yang dilayani oleh bus feeder adalah rute Pantai Indah Kapuk-Balai Kota, Ragunan sisi barat-Monas, dan Ragunan sisi barat-Dukuh Atas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com