Kepalanya tertembak di bagian kepala dan langsung jatuh tergeletak di kotak kuning jalan protokol tersebut.
Eva Fauziah (17), adik Rais Karna, menceritakan betapa keluarga mereka kehilangan saat Rais dinyatakan meninggal pada Sabtu (16/1/2016) malam di RS Abdi Waluyo, Jakarta Pusat. Sebab, dia adalah tulang punggung keluarga.
Sejak ayah mereka, Mboh, meninggal dunia, Rais adalah tulang punggung keluarga. Office boy Bangkok Bank itu ikut menanggung biaya sekolah Eva dan ibunya, Neneng (63).
Padahal, dia juga harus membiayai istri dan dua anaknya yang masih berusia 4 tahun dan 2 tahun.
"Abang saya tulang punggung keluarga kami. Ia sangat mencintai keluarga dan pekerja keras," kata Eva di Bogor, Minggu (17/1/2016).
Eva mengaku tidak ada firasat sama sekali bahwa mereka harus kehilangan Rais. Dia mengatakan, kakaknya itu merupakan sosok yang pendiam, namun tegas.
"Dia panutan keluarga kami," katanya dengan terisak.
Eva berharap pihak kepolisian segera mengungkap tuntas kasus ini dan menangkap siapa pun yang terlibat. Sebab apa yang dilakukan para teroris itu bukan hanya menewaskan orang yang bersalah, namun juga membuat keluarga korban tersiksa dan berduka.
"Apalagi abang saya ini adalah tulang punggung keluarg kami," ucapnya pelan.