"Jakarta ini terbuka. Kami enggak bisa katakan orang luar Jakarta enggak boleh masuk Jakarta," kata Basuki, seusai pengamanan apel, di Silang Selatan Monas, Senin (17/1/2016).
Yang terpenting, lanjut dia, adalah peran RT/RW untuk mengenali dan mengawasi warga di lingkungannya.
Ia tidak mau Ketua RT/RW tidak mengetahui ada warganya yang meracik bom di rumah mereka.
Setelah adanya peristiwa ledakan bom di kawasan Sarinah, Kamis (14/1/2016) lalu, Basuki mengatakan, pengurus RT/RW akan lebih ketat mengawasi warganya.
Selain itu, Basuki juga menyebut aparat keamanan akan lebih ketat mengawasi pergerakan warga.
"Untuk jajaran satpam dan Satpol PP kalau ada yang mencurigakan, enggak usah sungkan lagi langsung ditindak," kata Basuki.
Pengamanan untuk masuk ke dalam sebuah tempat harus sama seperti pengamanan di bandar udara (bandara).
Dulu, kata Basuki, banyak orang tersinggung akibat digeledah oleh pengamanan bandara. Namun, setelah banyaknya peristiwa temuan bom di pesawat, orang-orang tidak lagi tersinggung.
"Pengamanannya disuruh buka ikat pinggang, buka sepatu, warga enggak ada yang tersinggung. Dulu orang-orang tersinggung lho sampai marah-marah."
"Saya kira kira harus perlalukan sama kalau orang curiga kami harus bergerak cepat itu saja," kata Basuki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.