Meskipun fisiknya mulai pulih, Novi masih trauma dan merasa takut jika mengingat ledakan bom di dalam Starbucks Coffe, Thamrin yang dialaminya pada Kamis (14/1/2016) tersebut. (Baca: Korban Teror Bom Sarinah Masih Alami Gangguan Pendengaran)
"Kalau kondisinya sudah baikan, hanya kuping kiri masih berdengung. Bantuan dari Polres Metro Jakarta Utara dan Polsek Pademangan juga sudah kami terima," kata kakak Novi, Andi Agus kepada Kompas.com, Selasa (19/1/2016).
Ia juga menyampaikan bahwa Novi enggan keluar rumah karena trauma. "Jalan pun harus dipegang seperti orang pincang. Tidurnya juga harus ditemani dengan lampu menyala," ujar Agus.
Menurut Agus, pihak kepolisian telah memberikan perhatian cukup intens terhadap kondisi adiknya tersebut. (Baca: Pengunjung Starbucks Gemetar Usai Ledakan Bom Pertama)
Siang ini, Tim Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Bidokkes) Polda Metro Jaya mengunjungi Novi untuk mengetahui proses pemulihan korban ledakan tersebut setelah lima hari kejadian.
Novi adalah salah satu korban ledakan bom di dalam Starbucks Coffe Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, pada Kamis (14/1/2016).
Selain telinganya yang berdengung hingga saat ini, Novi mengalami luka di lengan kirinya sehingga mendapatkan 12 jahitan dari dokter.
Telapak tangan dan kaki Novi juga terluka ketika ia terlempar kurang lebih lima meter saat bom meledak. (Baca: "Orang Bilang Menjauh... Menjauh... Ya Tuhan, Ternyata Itu Bom")
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.