Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuasa Hukum Jessica: Hani Juga Cicipi Kopi Mirna, Kenapa Tidak Mati?

Kompas.com - 19/01/2016, 15:53 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kuasa hukum Jessica, Yudi Wibowo, melihat ada kejanggalan dalam kasus kematian Wayan Mirna Salihin (27). Pasalnya, salah seorang teman Mirna, Hani, tidak meninggal setelah mencicipi kopi Mirna.

"Pertama Mirna mencium bau kopi dan menunjukkan ke Jessica, loh ini kok kopinya enggak enak ini. Setelah itu dicicipi seteguk (oleh Mirna)," kata Yudi di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (19/1/2016).

Hani tak percaya, ia kemudian ikut mencicipi. Yudi menyebutkan, fakta tersebut juga sudah dipastikan ke polisi. "Hani tidak percaya, dan dicicipi seteguk. Setelah Hani mencicipi, masih, masih ngobrol," kata Yudi.

Beberapa menit kemudian, Mirna tiba-tiba menyuruh J untuk memberikannya air putih karena tenggorokannya kering. Namun, Mirna tiba-tiba muntah dan kejang. (Baca: Secangkir Kopi Mirna yang Dicampur Sianida Bisa Membunuh 20-25 Orang)

"Pertanyaannya, kalau ini mengandung sianida, kenapa hanya satu yang mati. Berarti kan bukan kopinya. Logika orang awam, ini (Mirna) mati, ini (Hani) tidak tewas," kata Yudi.

Minimal, Yudi melanjutkan, Hani merasakan panas di tubuh karena terbakar atau melepuh. Namun, H tak merasakan apa pun.

Sebelumnya, petugas Pusat Laboratorium Forensik Polri hanya menemukan racun sianida di tiga sampel yang dikirim oleh penyidik Polda Metro Jaya. Tiga sampel tersebut dari sisa di gelas es kopi vietnam Mirna, dari sampel kopi Mirna dalam botol, dan dari lambung Mirna.

Wayan Mirna Salihin tewas setelah minum kopi di kafe O, Rabu (6/1/2016). Racun sianida kemudian ditemukan di dalam kopi Mirna. (Baca: Polisi Cari Tahu Bagaimana Sianida Masuk ke Dalam Kopi Mirna)

Update

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti mengatakan, Hani tidak menyeruput es kopi vietnam Mirna. Ia hanya menyicipi satu tetes kopi seperti yang dilakukan pegawati Kafe Olivier.

Pegawai tersebut meneteskan setetes kopi Mirna ke lidahnya. Namun, yang dirasakan yakni kebas.

"Nah, Hani icip persis seperti itu," kata Krishna. (Baca: Polisi Bantah Hani Ikut Seruput Es Kopi Vietnam yang Diminum Mirna)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com