Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalimat Terakhir Teroris di Thamrin: Saya Mau Jihad, Beh! Doain Ya!

Kompas.com - 20/01/2016, 10:43 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Siapa sangka bahwa pada Kamis (14/1/2016) pagi merupakan pertemuan terakhir seorang pedagang es yang biasa dipanggil Babeh dengan Muhammad Ali, terduga teroris di kawasan sekitar Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat.

Saat itu, seperti biasanya, Babeh sudah berdagang es di kawasan Kompleks BPPT, Meruya Utara, Jakarta Barat. Dia menyapa setiap orang yang dikenalnya, termasuk Muhammad Ali. 

Kepada Kompas.com, Babeh bercerita mengenai penampilan Ali yang berbeda dibanding hari-hari sebelumnya.

"Saya bilang, 'Mau ke mana nih pagi-pagi sudah rapi banget?'. Dijawabnya, 'Mau jihad nih, Beh! Doain ya'," kata Babeh bercerita, Selasa (19/1/2016). 

Babeh mengaku tidak memiliki firasat apa pun terhadap ucapan Ali. Namun, setelah melihat berita, ia tak menyangka bahwa Ali termasuk salah satu terduga teroris yang sempat baku tembak dengan aparat kepolisian.

Babeh menilai, selama ini tak ada yang mencurigakan dari Ali. Ia mengenal Ali sebagai sosok yang baik, pendiam, dan rajin shalat berjemaah di masjid.

Kata dia, Ali sebelumnya juga pernah bekerja sebagai satpam Kompleks BPPT.

"Kalau enggak salah, dia kerja jadi satpam kompleks enam bulan. Terus jadi satpam atau tukang parkir di Restoran Jemahdi depan kompleks dan terakhir ini jadi sopir angkot," kata Babeh.

Berdasarkan foto yang berhasil dijepret fotografer Aditia Novansyah dan ditayangkan di Tempo.co, Muhammad Ali menggunakan baju berwarna biru muda dan ditutup rompi hitam.

Ia beraksi dengan santai bersama rekannya, Afif alias Sunakim. Posisi mereka berada di belakang kerumunan orang yang menyaksikan tiga tubuh tergeletak di pos polisi setelah bom meledak. 

Ali diduga menembak seorang polisi lalu lintas (polantas) dari jarak dekat. Ayah tiga orang anak itu menembak polisi dari belakang mobil berpelat kepolisian yang diparkir di tengah jalan.

Polisi kemudian melumpuhkan dan menembak mati Ali serta Afif di halaman parkir Starbucks. 

Pada Kamis malam dan Jumat (15/1/2016), pihak kepolisian dari Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya dan Detasemen Khusus 88 Antiteror sudah menggeledah rumah Ali di Kampung Pesanggrahan, Jakarta Barat.

Rumah Ali diduga merupakan tempat merakit bom yang kemudian digunakan di kawasan Sarinah.

Kompas TV Aksi AKBP Untung Melumpuhkan Pelaku Teror

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com