"Saya baru kasih salah satu (perusahaan), sudah kejadian kayak begini (Mirna meninggal)," kata Dermawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (21/1/2016), seusai dimintai keterangan polisi terkait kasus meninggalnya Mirna.
Dermawan mengaku tidak berfirasat apa pun sebelum Mirna meninggal. Ketika itu, menurut dia, Mirna pergi bekerja seperti biasa di salah satu perusahaan yang akan dia pimpin.
"Dia kerja setiap hari di salah satu perusahaan saya," kata Dermawan. Saat ditanya perihal perusahaan tersebut, Dermawan enggan menjelaskannya. Ia hanya menyebut perusahaannya itu kelak menjadi milik Mirna.
Adapun Wayan Mirna Salihin tewas seusai minum es kopi vietnam di Kafe Olivier, Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu (6/1/2016). Dalam kopi Mirna, ditemukan racun sianida seberat tiga gram. (Baca: Orangtua Mirna Yakin Kasus Kematian Anaknya Segera Terungkap)