Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menang Gugatan Rp 1 M, Aktivis Era Orba Ini Akan Bangun Sekolah Internasional

Kompas.com - 22/01/2016, 21:28 WIB
Dian Ardiahanni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Berhak menerima ganti rugi sebesar Rp 1 miliar dari pihak tergugat, tak lantas membuat aktivis zaman Orde Baru, Wimanjaya Keepeer Liotohe (83), tinggi hati.

Wimanjaya tak terpikir menggunakan pundi-pundi itu untuk memuaskan dirinya. Pria bergelar profesor ini malah berkeinginan membangun sebuah lembaga pendidikan di Kepulauan Sangihe dan Talaud.

"Saya akan mendirikan sekolah tinggi internasional Asia Pasifik," kata Wimanjaya kepada Kompas.com, Jakarta, Jumat (22/1/2016).

Wimanjaya menyampaikan, sekolah itu rencananya dibangun di atas tanah seluas tujuh hektar. Tanah itu adalah warisan dari sang kakek yang merupakan raja di Sangihe-Talaud.

Kepulauan itu dianggap sebagai lokasi strategis lantaran posisinya yang diapit oleh banyak negara di kawasan Asia Pasifik.

"Jadi, nanti semua peserta berasal dari China, Jepang, India, Australia, Thailand, Myanmar dengan bahasa pengantarnya bahasa Inggris," ucap pria lulusan Michigan State University ini.

Menurut dia, penggunaan bahasa Inggris itu bisa menarik banyak devisa bagi kepulauan tersebut.

"Jadi, dengan adanya sekolah itu, rakyat Sangihe terbantu juga dengan pemasukan devisa," kata Wimanjaya. (Baca: Aktivis Era Orde Baru Gugat Enam Anak Soeharto Rp 2,5 Triliun)

Tak cuma strategis, bagi dia, Kepulauan Sangihe pun kini lebih mudah dijangkau.

"Hubungannya sudah lancar, berangkat dari Jakarta pukul 01.30 nanti pukul 08.00 sudah bisa sampai Sangihe. Kalau tidak naik pesawat, masih ada juga transportasi lautnya," ungkap dia.

Mimpi ini telah ada dalam benak Wimanjaya sejak ia ditahan di Lapas Cipinang pada zaman Orde Baru. Tanpa alasan yang jelas, dia terjeblos dalam bui itu selama dua tahun.

Meski begitu, saat ini, Wimanjaya belum bisa menikmati uang hasil ganti rugi itu. Sebab, pihak tergugat yang merupakan Pemerintah Republik Indonesia cq Jaksa Agung telah menyatakan banding pada kasus tersebut. (Baca: Cerita Penulis "Primadosa" Penguasa Orde Baru Menangi Gugatan Rp 1 Miliar)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com