Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Mengaku Tak Terpengaruh Rumor dalam Tangani Kasus Mirna

Kompas.com - 23/01/2016, 17:48 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Penyebaran sejumlah informasi yang belum terkonfirmasi kebenarannya menjadikan kasus kematian Wayan Mirna Salihin (27) ditafsirkan berbeda-beda oleh masyarakat. (Baca: Kasus Mirna Diharapkan Tidak Berakhir "Deadlock")

Informasi yang tersebar melalui media sosial maupun pesan berantai tersebut rata-rata menduga-duga penyebab kematian Mirna dengan berbagai versi. Salah satunya diduga ada motif cinta segitiga di balik kematian Mirna.

Menanggapi banyaknya rumor yang beredar, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti mengatakan bahwa polisi tidak terpengaruh informasi tersebut.

"Silakan diopinikan. Kami hanya membuka informasi yang umum kepada publik, selebihnya urusan kami. Kalau kami bicara, nanti pengamat ngomong lagi. Biarkan kami bekerja," kata Krishna Murti, beberapa waktu lalu kepada pewarta.

Dalam kesempatan itu, Krishna juga menolak untuk menanggapi informasi yang beredar tanpa sumber jelas.

"Enggak bisa kami mengonfirmasi rumor. Pada waktunya, kami akan sampaikan terang benderang, yang penting kasusnya terungkap," tutur Krishna.

Rencananya, hari Selasa (26/1/2016), Polda Metro akan menggelar ekspose atau mengoordinasikan semua keterangan ahli yang mereka dapat kepada jaksa di Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta.

Setelah ekspose, polisi akan melakukan gelar perkara, lalu kemungkinan besar menetapkan tersangka dalam kasus kematian Mirna yang berjalan hampir sebulan ini. (Baca: Kasus Kematian Mirna, Polisi Dianggap Sudah Bekerja Sesuai Porsi)

Adapun Mirna meninggal dunia setelah minum kopi di Kafe Olivier, Grand Indonesia, pada Rabu (6/1/2016). Ia meminum kopi bersama dua temannya, Jessica dan Hani. Diduga, ada sianida dalam kopi Mirna yang menyebabkan kematiannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com