Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Jajanan "Kotak Kado" Berisi Kondom, Orangtua Awasi Jajan Anaknya

Kompas.com - 25/01/2016, 13:22 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Orangtua siswa di SDN Pekayon Jaya I merasa resah dengan jajanan Kotak Kado yang beredar di kawasan Pekayon. Meski tidak spesifik berada di lingkunagn sekolah anak mereka, kekhawatiran itu tetap ada.

"Khawatir banget karena namanya anak-anak, rasa ingin tahunya kan tinggi," ujar salah satu orang tua murid, Sobriah, di SDN Pekayon Jaya I, Bekasi Selatan, Senin (25/1/2016).

Apalagi, bungkusan Kotak Kado tersebut bergambar tokoh kartun yang digemari anak-anak seperti Frozen.

Sobriah mengatakan, anak perempuannya yang masih kelas I SD sangat menggemari tokoh-tokoh di film Frozen tersebut.

Mengetahui ada jajanan seperti ini di lingkungan sekolah, Sobriah akhirnya memutuskan untuk membatasi uang jajan anaknya.

"Anak saya dibatasin aja uang jajannya, kalau mau jajan harus didampingi saya supaya saya tahu dia jajan apa," ujar Sobriah.

Reaksi orangtua siswa lainnya, Heni, lebih kaget lagi. Dia mengaku baru mengetahui kabar tersebut. Dia takut anaknya membeli Kotak Kado tersebut dan menyalahgunakan isi di dalamnya.

Meski demikian, dia bersyukur bahwa anaknya tidak termasuk yang sering jajan.

"Saya biasa bawakan dia bekal isinya susu sama roti. Kalau pulang sekolah kan saya jemput, misalnya dia minta jajan, saya ajak ke kantin sekolah saja enggak boleh jajan yang aneh-aneh di luar," ujar Heni.

Orangtua murid lainnya, Ero, meminta Pemerintah Kota Bekasi untuk cepat menarik jajanan tersebut dari peredaran. Sebab, menurut dia, orangtua tidak bisa 24 jam mengawasi anak-anaknya.

Menarik jajanan tersebut dari peredaran akan membuat orangtua lebih tenang.

"Saya sih akan nasihati anak saya supaya hati-hati dan jangan jajan sembarangan. Tapi akan lebih tenang kalau itu ditarik saja jangan sampai ada yang jual," ujar Ero.

Kompas TV Ini Jajanan Balon yang Mirip Kondom

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Selain Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Satu Keluarga atau Bukan

Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Satu Keluarga atau Bukan

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Megapolitan
Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Megapolitan
Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran 'Saudara Frame'

Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran "Saudara Frame"

Megapolitan
Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Megapolitan
Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Megapolitan
Identitas 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Belum Diketahui

Identitas 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Belum Diketahui

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com