"Saya sudah hampir satu tahun katarak," kata Shafnir kepada Kompas.com di Tangerang, Selasa.
Mantan sopir taksi ini mengaku sangat terganggu dengan katarak di mata kirinya. Bapak dari tiga anak dan satu cucu ini tak bisa beraktivitas seperti biasa.
"Matanya jadi buram. Cuma sebelah kanan aja yang bisa lihat. Tapi itu juga enggak terlalu terang," kata Shafnir.
Saat divonis katarak oleh dokter satu tahun lalu, ia berhenti dari pekerjaannya sebagai sopir taksi yang digelutinya sejak tahun 1974.
Oleh karena bukan dari keluarga cukup mampu, ia akhirnya tak bisa berbuat apa-apa.
Saat mendengar ada operasi katarak gratis, ia kemudian mendaftar. Setelah operasi, ia berharap dapat melihat secara normal kembali.
Operasi katarak merupakan bagian dari program bakti kesehatan Biddokes Polda Metro Jaya. Selain itu juga ada pengobatan gratis, sunatan gratis dan pembagian sembako.
Wakil Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Brigadir Jenderal Nandang Jumantara Polda Metro sudah operasi katarak kepada 400 pasien.
"Targetnya ada 1.000, nanti kita kejar dalam satu tahun ini," kata Nandang.
Kabiddokes Polda Metro Jaya Kombes Musyafak mengatakan polisi, membuka banyak pendaftaran untuk operasi katarak. Program selama dua minggu sekali ini untuk meringankan beban masyarakat.
"Kalau di luar mahal, bisa sampai Rp 5 juta. Program operasi katarak ini langsung bisa dirasakan, karena dari tidak bisa melihat menjadi bisa melihat," kata Musyafak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.