Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

GrabTaxi Berevolusi

Kompas.com - 28/01/2016, 10:24 WIB
Jessi Carina

Penulis

SINGAPURA, KOMPAS.com — Anda tidak perlu merasa kaget jika melihat perubahan di aplikasi penyedia layanan transportasi, GrabTaxi. Anda juga jangan kaget jika melihat driver ojek GrabBike berganti desain jaketnya. 

Sebab, aplikasi ini memang baru saja berevolusi dari segi tampilannya. Mereka melakukan rebranding terhadap merek dagang mereka dan sudah diganti dari yang semula bernama GrabTaxi menjadi Grab.

"Sejak kehadiran kami 2012 lalu, kami terus berkembang. Untuk mengokohkan diri, kami mengubah menjadi Grab," ujar CEO Grab, Anthony Than, saat acara peluncuran aplikasi baru di The White Rabbit, Singapura, Kamis (28/1/2016).

Selain perubahan merek, Grab juga mengubah bentuk logo dan tampilan aplikasi mereka. Logo Grab bukan lagi gambar mobil berjalan berwarna hitam yang berada di dalam gambar pointer lokasi.

Kini, logonya hanya sebuah tulisan Grab yang dibentuk dari dua garis. Semua perubahan itu bukan hanya berlaku di Indonesia, melainkan juga di negara lain di Asia Tenggara, seperti Singapura, Filipina, Malaysia, Thailand, dan Vietnam. 

Anthony mengatakan, dua garis yang membentuk huruf Grab tersebut terinspirasi dari jalan raya. Jalan raya tersebut mewakili jalan dengan segala kemungkinan yang tidak berujung.

Menurut Anthony, logo itu juga simbol perjalanan baru Grab bersama para mitranya, baik penumpang, pengemudi, karyawan, maupun masyarakat umum.

Anthony mengatakan, merek baru ini sebagai tanda layanan mereka yang sudah bertumbuh melayani industri transportasi secara menyeluruh.

Selain itu, perubahan ini juga diikuti oleh komitmen untuk menyediakan kebebasan kepada masyarakat.

Tentunya kebebasan dalam memilih jenis layanan atau moda transportasi yang disediakan Grab untuk mencapai tempat tujuan.

Dia memberi contoh ketika masyarakat sedang berada di bandara. Di sana, mereka ditawari dengan berbagai jenis kendaraan untuk mengantar mereka pulang.

Dengan aplikasi Grab, Anthony ingin masyarakat memiliki kebebasan untuk memilih kendaraan yang mereka inginkan.

"Dengan aplikasi yang keren, kita dapat melakukan itu semua," ujar Anthony.

Data yang dirangkum oleh Grab mencatat, jumlah tumpangan untuk layanan GrabBike telah meningkat 35 persen di seluruh Asia Tenggara.

Sementara untuk jenis layanan GrabCar, jumlah tumpangannya meningkat 75 persen di seluruh Asia Tenggara.

Fakta ini menjadi salah satu indikator yang dilihat Anthony sehingga dia menyimpulkan bahwa perusahaan ini sudah bertumbuh pesat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com