JAKARTA, KOMPAS.com - Suwirya Elawitachya (37), mengungkapkan alasannya membacok istri sirinya, Nurjanah (28), saat istrinya itu keramas di sebuah salon di Jalan Ampera VII, Pademangan Barat, Pademangan, Jakarta Utara, Rabu (27/1/2016).
Ia mengaku kecewa akan sikap istrinya yang menolak berhenti menjadi pemijat "plus plus". Padahal, Suwirya mengaku telah menasihati istri sirinya tersebut.
"Saya awalnya mau nyelamatkan dia dari pekerjaan haram, saya sudah nasihati baik-baik agar berhenti bekerja sebagai tukang pijat "plus-plus". Saya nikahi dia, nafkahi, agar dia mau menjadi lebih baik," kata Suwirya di Polsek Pademangan.
Suwirya yang juga seorang manajer di sebuah perusahaan swasta ini mengatakan bahwa Nurjanah kerap melawan dengan ketus ketika dinasihati.
Sejauh ini, Suwirya mengaku telah berupaya memenuhi kebutuhan Nurjanah agar istrinya itu tidak lagi menjadi tukang pijat. (Baca: Pria Ini Bacok Istri Sirinya yang Sedang Keramas di Salon)
"Saya pun sudah berusaha menuruti semua keinginannya. Minta dibelikan berlian, emas, rumah, AC, motor, alat kosmetik, handphone hingga pakaian mahal saya belikan, sampai warisan ibu saya saya kasih, tetapi enggak mengubah tabiatnya," ujar dia.
Setiap bulan, Suwirya mengaku memberikan uang jajan untuk istri sirinya itu sebesar Rp 5 juta.
Namun, menurut Suwirya, istrinya itu begitu ketus. Ia kerap dilarang membaca pesan BlackBerry Messenger di ponsel Nurjanah.
"Sekalinya saya tanya dapat BBM dari siapa, justru galakkan dia sambil bilang 'ngapain kepo sama BBM gue? Itu bukan urusan lu', begitu ketusnya dia bicara ke saya," tutur Suwirya.
Bukan hanya itu, menurut dia, Nurjanah kerap menggadaikan barang yang dibelikan Suwirya untuk perempuan itu.
Hal ini yang juga membuat Suwirya kecewa akan perlakuan istri sirinya tersebut.
"Sudah saya kasih semua, sampai rumah sudah saya belikan, motor pun saya berikan, tetapi malah dia gadai. Selalu nuntut uang-uang ke saya, selalu uang. Dia enggak pernah mengerti niat baik saya. Saya mau dia jadi perempuan yang baik, hanya itu kok," kata dia.
(Panji Baskhara Ramadhan).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.