Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Enggak Masalah Kalimat Selamat Datang Berubah, yang Penting Tempat Mendaratnya Sama"

Kompas.com - 01/02/2016, 13:07 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Sejumlah penumpang di terminal kedatangan Bandara Soekarno-Hatta mengaku sudah mendengar ada pengubahan penyampaian kalimat selamat datang di dalam pesawat sebelum mendarat.

Namun, sebagian besar dari mereka mengaku tidak terlalu mempermasalahkan hal tersebut.

"Oh yang bilang Cengkareng jadi Tangerang itu, ya? Sudah dengar saya. Ya enggak masalah sih, itu kan informasi saja," kata seorang penumpang di Terminal 2F, Yusril (32), kepada Kompas.com, Senin (1/2/2016).

Penumpang lainnya, Sadariah (40), juga sudah mendengar penyampaian kalimat selamat datang menjadi di Tangerang, Banten.

Meski ada perubahan, Sadariah menilai yang penting orang lebih tahu mereka menuju bandara mana. Hal itu dianggap lebih penting ketimbang soal perubahan keterangan tempat tersebut.

"Enggak masalah kalimat selamat datang berubah, yang penting tempat mendaratnya sama," tutur Sadariah.

Johnny (28), penumpang di tempat kedatangan Terminal 1, mengaku sudah tahu dari awal Bandara Soekarno-Hatta sebenarnya berada di Tangerang.

Namun, dia menganggap, karena tempatnya juga dekat dengan Cengkareng, Jakarta, maka dipakailah keterangan tempat Cengkareng.

[Baca: Tak Ucapkan "Selamat Datang di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng", Ini Tanggapan Maskapai]

"Saya sih tahunya memang Tangerang. Kan di beberapa tempat memang begitu. Seperti di Medan, bandaranya di Deli Serdang, bukan di Kota Medannya, tapi tetap itu bandara Medan" ujar Johnny.

PT Angkasa Pura (AP) II telah mengeluarkan surat edaran kepada semua maskapai agar mengubah penyebutan kalimat selamat datang di Bandara Soekarno-Hatta.

[Baca: Airlines Dilarang Ucapkan "Selamat Datang di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta di Cengkareng, Jakarta"]

Adapun perubahannya adalah dari kalimat "Selamat Datang di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Jakarta" menjadi "Selamat Datang di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dishub DKI Kaji Usulan Kenaikan Tarif Rp 3.500 Bus Transjakarta yang Tak Berubah sejak 2007

Dishub DKI Kaji Usulan Kenaikan Tarif Rp 3.500 Bus Transjakarta yang Tak Berubah sejak 2007

Megapolitan
Tarif Sementara Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Rp 3.500, Berlaku Akhir April 2024

Tarif Sementara Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Rp 3.500, Berlaku Akhir April 2024

Megapolitan
Banjir di 18 RT di Jaktim, Petugas Berjibaku Sedot Air

Banjir di 18 RT di Jaktim, Petugas Berjibaku Sedot Air

Megapolitan
Kronologi Penangkapan Pembunuh Tukang Nasi Goreng yang Sembunyi di Kepulauan Seribu, Ada Upaya Mau Kabur Lagi

Kronologi Penangkapan Pembunuh Tukang Nasi Goreng yang Sembunyi di Kepulauan Seribu, Ada Upaya Mau Kabur Lagi

Megapolitan
Kamis Pagi, 18 RT di Jaktim Terendam Banjir, Paling Tinggi di Kampung Melayu

Kamis Pagi, 18 RT di Jaktim Terendam Banjir, Paling Tinggi di Kampung Melayu

Megapolitan
Ujung Arogansi Pengendara Fortuner Berpelat Palsu TNI yang Mengaku Adik Jenderal, Kini Jadi Tersangka

Ujung Arogansi Pengendara Fortuner Berpelat Palsu TNI yang Mengaku Adik Jenderal, Kini Jadi Tersangka

Megapolitan
Paniknya Remaja di Bekasi Diteriaki Warga Usai Serempet Mobil, Berujung Kabur dan Seruduk Belasan Kendaraan

Paniknya Remaja di Bekasi Diteriaki Warga Usai Serempet Mobil, Berujung Kabur dan Seruduk Belasan Kendaraan

Megapolitan
Akibat Hujan Angin, Atap ICU RS Bunda Margonda Depok Ambruk

Akibat Hujan Angin, Atap ICU RS Bunda Margonda Depok Ambruk

Megapolitan
Arogansi Pengendara Fortuner yang Mengaku Anggota TNI, Berujung Terungkapnya Sederet Pelanggaran Hukum

Arogansi Pengendara Fortuner yang Mengaku Anggota TNI, Berujung Terungkapnya Sederet Pelanggaran Hukum

Megapolitan
Banjir dan Fasilitas Rusak, Pekerja di Pelabuhan Sunda Kelapa: Tolong Perbaiki supaya Banyak Pengunjung...

Banjir dan Fasilitas Rusak, Pekerja di Pelabuhan Sunda Kelapa: Tolong Perbaiki supaya Banyak Pengunjung...

Megapolitan
Walkot Depok Idris: Saya 'Cawe-cawe' Dukung Imam Budi Hartono di Pilkada

Walkot Depok Idris: Saya "Cawe-cawe" Dukung Imam Budi Hartono di Pilkada

Megapolitan
Jakarta yang Terbuka Lebar bagi Para Perantau, tetapi Jangan Nekat...

Jakarta yang Terbuka Lebar bagi Para Perantau, tetapi Jangan Nekat...

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 18 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 18 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Kisah di Balik Menjamurnya Warung Madura, Ada Bos yang Dukung Pekerja Buka Usaha Sendiri

Kisah di Balik Menjamurnya Warung Madura, Ada Bos yang Dukung Pekerja Buka Usaha Sendiri

Megapolitan
Polisi Imbau Masyarakat Setop Bagikan Video Bunuh Diri Selebgram Meli Joker

Polisi Imbau Masyarakat Setop Bagikan Video Bunuh Diri Selebgram Meli Joker

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com