Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Tak Temukan Bekas Iritasi Sianida pada Tubuh Jessica

Kompas.com - 02/02/2016, 15:07 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com Polisi mengaku tidak menemukan bekas luka akibat iritasi sianida pada tubuh Jessica Kumala Wongso (27), tersangka kasus pembunuhan terhadap Wayan Mirna Salihin.

Mirna tewas setelah meminum kopi yang diduga mengandung sianida. (Baca: Ayah Mirna Tangkis Semua Gosip Mengenai Kisah Cinta Segitiga)

Menurut Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Metro Jaya Komisaris Besar Musyafak, polisi telah melakukan pemeriksaan fisik terhadap Jessica untuk mencari kemungkinan adanya luka iritasi sianida.

Pemeriksaan dilakukan setelah Jessica ditangkap tim Subdit Jatanras di Hotel Neo, Mangga Dua Square, Jakarta Utara, pada Sabtu (30/1/2016) pagi.

"Jadi, Sabtu pagi itu dokter Riris yang periksa kesehatannya, termasuk kita lihat fisiknya apakah ada jaringan yang iritasi zat sianida itu," kata Musyafak di Polda Metro Jaya, Selasa (2/2/2016).

Namun, menurut dia, tidak ditemukan bekas iritasi sianida. "Ada juga yang saya kira itu terkena sianida, rupanya luka lama," ujar Musyafak.

Adapun luka lama yang dimaksud Musyafak adalah bekas jahitan di bagian atas lutut kiri Jessica. (Baca: Kuasa Hukum: Jessica Dipaksa untuk Mengaku)

"Di situ ada jaringan psikiatrik, tetapi informasinya sudah lama sejak 2013, itu akibat jatuh dari tangga dan pengobatan di Australia dan memang sudah sembuh dan dijahit," kata Musyafak.

Selain itu, polisi menemukan bentol-bentol pada tubuh Jessica yang ternyata bekas gigitan nyamuk.

"Tetapi, itu karena digigit nyamuk. Tidak didapatkan iritasi akibat zat sianida itu," kata dia.

Menurut Musyafak, pemeriksaan fisik Jessica dilakukan karena adanya permintaan dari penyidik Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya.

Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah pada tubuh Jessica ada bekas luka akibat sianida atau tidak. (Baca: Pengacara Bantah Jessica Pernah Bekerja di Perusahaan Kimia)

Sebab, Jessica pernah membuang celana yang dipakainya saat Mirna meminum kopi yang berujung kematian tersebut.

"Karena ada informasi dari penyidik bahwa ada celananya yang bolong atau sobek itu dibuang, barangkali itu bekas sianida, jadi penyidik meminta untuk memeriksanya," kata Musyafak. (Theo Yonathan Simon Laturiuw)


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Warta Kota
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com