JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Bidang Angkutan Darat Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta Masdes Arrofi mengatakan, penataan ulang trayek angkutan umum di Jakarta akan dimulai dari penataan trayek bus besar.
Trayek bus besar yang dimaksud adalah trayek-trayek yang antara lain dilalui bus Mayasari Bakti dan PPD.
Masdes memastikan, penataan ulang trayek nantinya akan berdampak terhadap tidak adanya lagi trayek Mayasari Bakti dan PPD yang akan bersinggungan dengan koridor transjakarta.
"Kalau sekarang kan masih banyak yang bersinggungan," kata Masdes di Kantor Dishubtrans DKI, Selasa (2/2/2016).
Saat ini, tercatat memang ada sejumlah trayek bus PPD dan Mayasari yang bersinggungan dengan koridor transjakarta, antara lain Mayasari Bakti P-55 (Cawang-Grogol) yang bersinggungan dengan transjakarta koridor 9, dan PPD 43 (Cililitan-Tanjung Priok) yang bersinggungan dengan transjakarta koridor 10.
"Yang PPD 43 dengan koridor 10 itu malah 100 persen bersinggungan. Selama ini malah bersaing," ujar Masdes.
Penataan ulang trayek angkutan umum di Jakarta dilakukan menyusul telah bersedianya sejumlah operator angkutan umum beroperasi di bawah pengelolaan PT Transportasi Jakarta.
Karena itu, Masdes memastikan, baik PPD maupun Mayasari Bakti tidak akan mengajukan keberatan dengan pengalihan trayek mereka. Penataan ulang trayek ini akan berlaku di semua jenis angkutan umum, dari mulai angkot (bus kecil), bus sedang, hingga bus besar.
"Namun, untuk tahap awal, bus besar dulu, setelah itu bus sedang, baru kemudian angkot, yang kecil-kecil," ucap Masdes.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.