Sejumlah lubang di sana tidak selalu dipasang tiang bendera sehingga menampung air ketika hujan turun.
"Jentik itu paling banyak di lubang-lubang buat dipasang tiang bendera itu, loh, itu paling banyak. Tempat lain seperti vas bunga, dispenser," kata Oenedo kepada Kompas.com, Rabu (3/2/2016).
Titik-titik jentik nyamuk di area Bandara Soekarno-Hatta diketahui dari pembersihan rutin yang dilakukan oleh petugas KKP.
Secara rutin, para petugas membersihkan jentik nyamuk setiap seminggu sekali. Tindakan itu dilakukan karena bandara disebut tidak boleh sama sekali memiliki tempat berkembangnya jentik menjadi nyamuk dewasa.
"Di bandara, tingkat perkembangan jentik harus nol persen. Pernah tertinggi memang sampai 0,5 persen, tapi sekarang sudah normal, sekitar 0,1 sampai 0,2 persen, beda-beda tipis," tutur Oenedo.
Kegiatan untuk memberantas jentik nyamuk menjadi penting karena selain adanya peredaran virus DBD (demam berdarah dengue), juga ada virus Zika.
Dampak dari virus Zika ini, yakni microchepaly, dinyatakan Organisasi Kesehatan Internasional (WHO) sebagai kondisi darurat kesehatan internasional.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.