Padahal, lanjut dia, hal ini sebagai langkah pencegahan merebaknya penyakit demam berdarah dengue (DBD).
"Kalau di daerah perumahan, saya sama anak saya juga kena kan? Banyak perumahan mewah dan bagus, malah (DBD) naik. Karena orang enggak kasih izin masuk (rumah), dia (jentik nyamuk Aedes aegepty) itu berkembang bukan di got kotor, melainkan di tempat yang bersih," kata Basuki di Balai Kota, Kamis (4/2/2016).
Meski demikian, juru pemantau jentik (jumantik) kelurahan harus memberantas jentik nyamuk di lingkungan setempat.
Basuki juga menyebut penderita DBD tahun ini menurun dibanding tahun sebelumnya.
"Dibandingkan tahun lalu, Jakarta tahun ini menurun (penderita DBD)," kata Basuki.
DBD disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk tersebut mudah berkembang biak pada musim hujan.
Kementerian Kesehatan RI sebelumnya juga telah mengimbau masyarakat untuk melakukan gerakan mencegah demam berdarah dengan cara "3M Plus", yaitu, menguras, menutup, dan memanfaatkan.
Maksud kata "plus" adalah upaya pencegahan tambahan, seperti menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan, menggunakan obat nyamuk atau antinyamuk, menggunakan kelambu saat tidur, memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk, dan menanam tanaman pengusir nyamuk.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.