Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Sebut UPS dalam APBD-P 2014 Tidak Melalui Evaluasi Kemendagri

Kompas.com - 04/02/2016, 16:53 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyampaikan bahwa proyek pengadaan uninterruptible power supply (UPS) dalam APBD-P 2014, tidak pernah melalui evaluasi Kementerian Dalam Negeri.

Sebab, menurut Basuki, proyek itu tidak pernah masuk dalam Kebijakan Umum Anggaran Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS). (Baca: Ahok Tak Pernah Dilaporkan Pengadaan UPS Pada APBD-P 2014 oleh TAPD).

"Tidak ada evaluasi Kemendagri, karena UPS tidak ada dalam KUA-PPAS," ujar Basuki di Pengadilan Tipikor, Jalan Bungur Besar Raya, Kamis (4/2/2016).

Basuki hadir di Tipikor sebagai saksi terdakwa kasus UPS, Alex Usman. Ia menjawab pertanyaan anggota majelis hakim mengenai evaluasi Kemendagri terhadap APBD-P 2014.

Dalam persidangan, hakim juga mengajukan pertanyaan kepada Basuki apakah pembelian lahan RS Sumber Waras dievaluasi Kemendagri.

Atas pertanyaan ini, Basuki menyampaikan bahwa pembelian RS Sumber Waras tersebut dievaluasi Kemendagri dan diminta untuk dibahas kembali.

Namun, Basuki mengatakan bahwa ia kurang memahami masalah teknis terkait revisi evaluasi Kemendagri. (Baca: UPS Muncul sebagai APBD Siluman atau Pembiaran TAPD? Ini Kata Ahok).

Menanggapi jawaban Basuki, anggota majelis hakim menyampaikan bahwa saksi lain dalam persidangan sebelumnya mengatakan bahwa anggaran UPS sudah disampaikan kepada Kemendagri dan tidak dikoreksi.

"Tapi faktanya UPS ini sekarang ada. Apakah prosedur pengadaan sesuai dengan norma atau tidak. Karena kemarin kita sudah periksa saksi lain dan disebut anggaran sudah dikirim ke Kemendagri dan tidak ada evaluasi di UPS," ujar hakim.

Namun, pembahasan mengenai mekanisme evaluasi UPS ini tidak dilanjutkan. Hakim kemudian mengajukan pertanyaan lain kepada Basuki.

Kompas TV Ahok: Tidak Ada Anggaran Untuk UPS
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com