JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi VIII DPR Arzetti Bilbina menyambut baik adanya hijab merek Zoya yang bersertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia. Dia mengaku akan mencoba hijab tersebut apabila kebetulan memiliki waktu untuk membelinya.
Kendati demikian, Arzetti mengaku tidak akan terpaku dengan brand tersebut apabila hendak membeli hijab.
"Kalau aku sih positif. Tidak mesti berlogo halal juga aku pakai. Yang penting cantik, dilihat orang juga jadi inspirasi," kata Arzetti kepada Kompas.com, Jumat (5/2/2016).
Arzetti menilai, munculnya hijab yang bersertifikasi halal dari MUI ini merupakan sebuah inovasi. (baca: Kerudung Halal Merupakan Langkah Zoya Lindungi Konsumen)
Terlebih lagi, masyarakat saat ini banyak khawatir dengan produk pakaian yang menggunakan bahan yang tidak halal, seperti kulit babi. (baca: Soal Sertifikasi Hijab Halal, Ini Penjelasan MUI)
"Sekarang sepatu aja ada yang dari B2, sementara keinginan perempuan berhijab kan ingin dekat dengan Allah. Kadang-kadang kita tidak mungkin nanya kan ke penjual halal atau tidak. Ya, lebih meyakinkan konsumen aja," ucap Politisi Partai Persatuan Pembangunan ini.
Kendati demikian, Arzetti menilai, bukan berarti produk hijab yang tak mendapat sertifikasi halal dari MUI lantas menjadi produk yang haram. Dia meminta masyarakat tidak terjebak dengan istilah halal dan haram ini.
"Mungkn ini lebih ke branding saja ya," ucap Arzetti.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.