Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Kabar Kasus Pencurian Barang Penumpang di Bagasi Lion Air?

Kompas.com - 09/02/2016, 06:30 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Sudah sebulan lebih berlalu sejak beredarnya pemberitaan tentang modus pencurian barang penumpang oleh oknum petugas maskapai Lion Air di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.

Dari perkembangan terakhir, polisi telah menetapkan tersangka dua oknum porter dan security Lion Air, yakni Saefulloh (22), Madun (29), Angga Jaya Pratama (28), dan Andi Hermanto (29).

Kapolresta Bandara Soekarno-Hatta Komisaris Besar Roycke Harry Langie menceritakan pihaknya masih belum dapat menjelaskan keseluruhan kasus itu guna pengungkapan lebih besar lagi.

Pengungkapan yang dimaksud termasuk tentang kemungkinan tersangka lain yang jadi bagian dari sindikat pencurian barang penumpang di bagasi pesawat.

"Kasus ini masih berjalan. Saya belum bisa buka semua ke media, karena masih ranah kerja kepolisian. Saatnya nanti, polisi akan buka semuanya," kata Roycke kepada Kompas.com beberapa waktu yang lalu.

Roycke hanya menuturkan beberapa hal, yaitu polisi sudah mengamankan dua orang lagi dalam kasus ini, dengan inisial N dan AU. Mereka sama-sama mantan pegawai di Lion Air yang sempat melarikan diri saat pemberitaan tentang pencurian barang di bagasi merebak di media massa.

"Itu larinya sampai ke Lampung. Makanya, saya rasa ada waktunya nanti semua akan dijelaskan lengkap ke media," tutur Roycke. (Baca: Ini Peran Petugas Sekuriti dalam Pencurian Barang di Bagasi Lion Air)

Kasus ini berawal dari seorang oknum porter Lion Air yang ketahuan membongkar tas di bagasi pesawat Lion Air di Bandara Soekarno-Hatta, November 2015 lalu.

Hal tersebut diketahui dari rekaman CCTV milik PT Angkasa Pura II yang secara jelas menyorot tindakan oknum porter itu.

Dari penelusuran penyidik dan pengakuan tersangka yang telah diamankan, praktik pencurian tersebut bukan melibatkan sedikit orang, namun sudah tersistem dan melibatkan banyak pihak di internal maskapai.

Petugas keamanan sebagai orang yang harusnya memeriksa porter sebelum dan sesudah membawa koper penumpang juga ikut terlibat di dalamnya. (Baca: Pengakuan Porter Lion Air yang Setahun Lebih Mencuri Barang Penumpang)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Selain Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Satu Keluarga atau Bukan

Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Satu Keluarga atau Bukan

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Megapolitan
Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Megapolitan
Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran 'Saudara Frame'

Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran "Saudara Frame"

Megapolitan
Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Megapolitan
Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Megapolitan
Identitas 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Belum Diketahui

Identitas 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Belum Diketahui

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com