Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Halo! Saya Mau Share tentang Pekerjaan Ko Ahok yang Luar Biasa Menurut Saya"

Kompas.com - 09/02/2016, 11:52 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — "Halo! Saya mau sedikit share tentang pekerjaan Ko Ahok yang luar biasa menurut saya," begitu tulis pemilik akun Facebook Florentina Sylviana.

Ceritanya berkisar tentang uang tali kasih Rp 1,5 juta yang diminta oknum Dinas Catatan Sipil Jakarta Selatan, saat dia mengurus surat nikah. Peristiwa itu terjadi pada Oktober 2015 lalu.

Florentina menulis bahwa dia mendapat nomor kontak oknum berinisial "J" tersebut dari seorang pendeta di gerejanya.

"Lalu kami ketemu dan awalnya bpk "J" tidak mau ketemu di kantor dengan alasan macet dan susah parkirnya. Katanya dia sedang di luar dll, lalu kami meet up di gereja Di bilangan keb baru. Singkat cerita penyerahan dokumen blablabla dia minta (dia sebut) "uang tali kasih" sebesar 1,5jt," tulis Florentina.

Dia mengaku sempat ragu. Namun, karena sadar bahwa pengetahuannya minim dalam mengurus surat persiapan nikah, dia pun menyerahkan uang yang diminta J.

"Lalu saya pulang dan browsing ttg call center ahok, saya sms kan nama petugas & kejadian nya. Lalu ada balasan "Wah ga bener itu!"."

Beberapa hari kemudian, dia menerima telepon dari Kepala Pencatatan Sipil Jakarta Selatan, yang dia sebut "Bapak R".

"Dari nada bicaranya beliau seperti ketakutan krn katanya pagi ini kantornya diberi teguran langsung oleh Ko Ahok.

Pak "R" juga menjelaskan ternyata bpk "J" itu adlah pensiunan cat sipil jaksel yang masih jadi joki bekerjasama dgn org dalam. Lalu kami deal untuk pecatatan sipil di gereja saya di Gereja saya di Serpong. Tgl 3 Oktober jam 9 Pagi.

Pak "R" langsung yg urus cat sipil saya di gereja tsb. Dan you know? Uang 1,5jt nya dikembalikan loh!"

Kisah ini dibenarkan oleh Kepala Seksi Catatan Sipil (Capil) Jakarta Selatan, Syahroni. Dia bahkan mengaku ditelepon langsung oleh Basuki.

"Itu kasus sudah lama. Setelah dihubungi Pak Gubernur (Basuki Tjahaja Purnama), saya langsung mengurusi sendiri masalah perizinan tersebut," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Selasa (9/2/2016).

Syahroni menjelaskan, oknum berinisial J tersebut merupakan pensiunan Dinas Dukcapil Jakarta Selatan. Dia membantah ada kerja sama antara J dengan pihaknya sehingga oknum tersebut tetap bisa mengurusi perizinan walaupun sudah tidak bekerja.

"J itu pensiunan di sini (Dukcapil Jakarta Selatan). Enggak ada itu dia kerja sama dengan orang dalam. Saya langsung tegur dia setelah mendapat pengaduan itu," ujarnya.

Syahroni menjelaskan bahwa pengurusan izin pernikahan tidak memerlukan biaya sepeser pun.

Ia mengimbau agar warga yang dimintai pungli oleh oknum segera dapat mengadukan hal tersebut ke pihaknya untuk dapat ditindaklanjuti.

"Cukup melengkapi dokumen yang dibutuhkan, semuanya gratis. Sudah enggak zaman ada pungli lagi," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Videonya Viral, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Buang Pelat Palsu TNI ke Sungai di Lembang

Usai Videonya Viral, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Buang Pelat Palsu TNI ke Sungai di Lembang

Megapolitan
NIK-nya Dinonaktifkan karena Tak Lagi Berdomisili di Ibu Kota, Warga: Saya Enggak Tahu Ada Informasi Ini

NIK-nya Dinonaktifkan karena Tak Lagi Berdomisili di Ibu Kota, Warga: Saya Enggak Tahu Ada Informasi Ini

Megapolitan
Remaja yang Dianiaya Mantan Sang Pacar di Koja Alami Memar dan Luka-luka

Remaja yang Dianiaya Mantan Sang Pacar di Koja Alami Memar dan Luka-luka

Megapolitan
Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Dibobol Maling, Total Kerugian Rp 10 Juta

Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Dibobol Maling, Total Kerugian Rp 10 Juta

Megapolitan
Dua Begal Motor di Bekasi Terancam Pidana 9 Tahun Penjara

Dua Begal Motor di Bekasi Terancam Pidana 9 Tahun Penjara

Megapolitan
Pakai Pelat Palsu TNI, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Terancam 6 Tahun Penjara

Pakai Pelat Palsu TNI, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Cerita Warga 'Numpang' KTP DKI, Bandingkan Layanan Kesehatan di Jakarta dan Pinggiran Ibu Kota

Cerita Warga "Numpang" KTP DKI, Bandingkan Layanan Kesehatan di Jakarta dan Pinggiran Ibu Kota

Megapolitan
Gerindra Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Jadi Pendaftar Pertama

Gerindra Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Jadi Pendaftar Pertama

Megapolitan
Heru Budi: Normalisasi Ciliwung Masuk Tahap Pembayaran Pembebasan Lahan

Heru Budi: Normalisasi Ciliwung Masuk Tahap Pembayaran Pembebasan Lahan

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Pakai Pelat Palsu TNI untuk Hindari Ganjil Genap di Tol

Pengemudi Fortuner Arogan Pakai Pelat Palsu TNI untuk Hindari Ganjil Genap di Tol

Megapolitan
Dua Kecamatan di Jaksel Nol Kasus DBD, Dinkes: Berkat PSN dan Pengasapan

Dua Kecamatan di Jaksel Nol Kasus DBD, Dinkes: Berkat PSN dan Pengasapan

Megapolitan
Gerindra Buka Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Tanpa Syarat Khusus

Gerindra Buka Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Tanpa Syarat Khusus

Megapolitan
Kronologi Remaja Dianiaya Mantan Sang Pacar hingga Luka-luka di Koja

Kronologi Remaja Dianiaya Mantan Sang Pacar hingga Luka-luka di Koja

Megapolitan
Jadi Tukang Ojek Sampan di Pelabuhan Sunda Kelapa, Bakar Bisa Bikin Rumah dan Biayai Sekolah Anak hingga Sarjana

Jadi Tukang Ojek Sampan di Pelabuhan Sunda Kelapa, Bakar Bisa Bikin Rumah dan Biayai Sekolah Anak hingga Sarjana

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Perumnas Klender Naik, Pedagang: Mungkin Belum Masa Panen

Harga Bawang Merah di Pasar Perumnas Klender Naik, Pedagang: Mungkin Belum Masa Panen

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com