Menurut Ketua RW 12, Sugiarti, warga sering mendengar jeritan minta tolong dari rumah yang ditempati suami istri P dan M itu.
"Sudah sering ada jeritan minta tolong, tetapi enggak kelihatan sama warga," kata Sugiarti di lokasi kejadian, Selasa siang.
Sugiarti melanjutkan, pihak RT sempat mendatangi rumah untuk mengetahui kejadian ini. Namun, pemilik rumah malah berbalik memarahi pengurus warga.
[Baca: Dengan Tubuh Babak Belur, Seorang PRT Laporkan Penganiayaan oleh Majikannya]
"(Pengurus) RT-nya pernah dipanggil mau digebukin. Mau dituntut, kami. Penganiayaannya udah sering," ujar Sugiarti.
Sugiarti melanjutkan, penghuni rumah tersebut bersifat tertutup dan jarang bersosialisasi dengan lingkungan sekitar.
[Baca: Di Rumah Majikan PRT yang Babak Belur, Polisi Temukan Bekas Noda Darah]
Sugiarto mengatakan, P dan M belum menyerahkan kartu identitas semua penghuni rumah, meskipun sudah tinggal di sana selama 5 tahun.
"KK sama KTP belum dikasih. Kalau diminta, alasannya lagi urus terus. Masa, urusnya lama banget," ujar Sugiarti.
Yani, salah satu tetangga pelaku, mengatakan hal serupa. Ia yang tinggal bersebelahan dengan rumah itu sering mendengar jeritan dan rintihan permintaan tolong.
"Udah lama ini penganiayaannya, tetapi galakan dia. Udah pernah digerebek sama warga sini, cuma masih aja," ujar Yani.