Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tersangka Penculikan dan Pembunuhan Bocah Asal Depok Kerap Diomeli Ibunya

Kompas.com - 09/02/2016, 20:19 WIB

DEPOK, KOMPAS.com - Kepolisian Resort Kota Depok memeriksa M, ibu kandung JA (35), pelaku penculikan dan pembunuhan terhadap J (7), bocah kelas I SDN Beji 03, Depok, Selasa (9/2/2016).

Dalam pemeriksaan yang berlangsung selama 3 jam itu, M tidak menunjukkan rasa kecewa dan penyesalan atas perbuatan anaknya. (Baca: Polisi Telusuri Kemungkinan Pelaku Lain Penculikan dan Pembunuhan Bocah J).

Menurut Kasat Reskrim Polresta Depok Komisaris Teguh Nugroho, M terkesan acuh dan tak peduli akan perbuatan yang dilakukan JA.

"Tersangka ini sangat sering diomeli sama ibunya. Ibunya sepertinya sudah capek menasehati. Jadi ibunya terkesan tak peduli dengan perilaku Begeng (JA) sekarang," kata Teguh.

Ia mengatakan bahwa sang ibu mengaku kerap menasihati JA agar tidak luntang-lantung tanpa tujuan hidup yang jelas.

"Dari keterangan tetangga, si ibu memang sering teriak-teriak omelin Begeng (JA). Sebab Begeng (JA) orangnya cuek dan tak acuh," sambung Teguh.

Menurut dia, JA tinggal bersama ibunya di Lubang Buaya sejak orangtuanya bercerai. Hal ini diduga menjadi penyebab hubungan JA dengan keluarganya tidak lagi wajar dan harmonis.

Dulunya, kata dia, keluarga JA tergolong keluarga mampu dari segi ekonomi. Hal itu masih tampak dari kondisi rumahnya di Lubang Buaya.

Namun, sejak ayah JA meninggalkan mereka, kondisinya keluarga itu berubah. "Sekarang ibunya cuma pembantu rumah tangga karena ditinggal bapaknya Begeng (JA) dan sudah bercerai," kata Teguh.

Sementara itu, Kapolresta Depok Kombes Dwiyono mengatakan bahwa pihaknya melakukan pemeriksa fisik dan kejiwaan terhadap JA.

Pemeriksaan fisik dilakukan di RS Polri Sukanto, Kramatjati, Jakarta Timur, Selasa siang. (Baca: Komnas PA Nilai Ada Faktor Psikologis di Kasus Penculikan Anak di Depok).

Setelah itu, pemeriksaan kejiwaan dilakukan dengan mendatangkan psikolog dari Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Elizabeth Santoso.

"Pemeriksaan fisik dan kejiwaan juga melihat ada tidaknya kekerasan seksual yang dilakukan pelaku," kata Dwiyono, Selasa.

Menurut dia, sampai saat ini, hasil otopsi dari RS Polri Sukanto masih dianalisis untuk melihat ada tidaknya kekerasan seksual yang dilakukan pelaku.

Teguh Nugroho menambahkan, pemeriksaan kejiwaan pelaku dilakukan dengan menurunkan tim psikolog dari Komnas PA.

Pemeriksaan ini juga dilakukan untuk melihat karakter dan perilaku seksual tersangka.

"Dari sana kita cari temuan bukti lainnya dengan berdasar karakter dan perilaku tersangka ini," kata Teguh.

Selain itu, kata Teguh, tim psikolog akan juga melihat apakah latar belakang kehidupan pelaku mempengaruhi perilaku seksualnya saat ini.

Sampai Selasa sore, tim psikolog katanya masih melakukan pemeriksaan kejiwaan terhadap JA. Adapun JA ditetapkan sebagai tersangka penculikan dan pembunuhan terhadap J.

Kepada polisi, JA mengaku telah melakukan perbuatan itu seorang diri, mulai dari menculik hingga membekap korban di rumahnya. (Baca: Penculik Sering Nongkrong di Warung Dekat Sekolah Korban).

Ia mengaku membunuh korban karena panik rumahnya digerebek polisi. Kendati demikian, Polresta Depok tetap mendalami kemungkinan adanya pelaku lain dalam kasus ini.

"Sebab pengakuan pelaku sebelumnya ia disuruh dua orang lain dan sempat membantah melakukan pembunuhan. Kami terus dalami motifnya menculik korban," kata Dwiyono. (Budi Sam Law Malau).

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Warta Kota
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Megapolitan
Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Megapolitan
Ketakutan Pengemudi 'Online' Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Ketakutan Pengemudi "Online" Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Megapolitan
KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

Megapolitan
Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Megapolitan
Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Megapolitan
Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Megapolitan
Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Megapolitan
Mau Jadi Cawalkot Depok, Sekda Supian Suri Singgung Posisinya yang Tak Bisa Buat Kebijakan

Mau Jadi Cawalkot Depok, Sekda Supian Suri Singgung Posisinya yang Tak Bisa Buat Kebijakan

Megapolitan
Menguak Penyebab Kebakaran Toko 'Saudara Frame' yang Memerangkap Tujuh Penghuninya hingga Tewas

Menguak Penyebab Kebakaran Toko "Saudara Frame" yang Memerangkap Tujuh Penghuninya hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Bocah yang Setir Mobil Pameran hingga Tabrak Tembok Mal di Kelapa Gading Berujung Damai

Kasus Bocah yang Setir Mobil Pameran hingga Tabrak Tembok Mal di Kelapa Gading Berujung Damai

Megapolitan
Tak Beda Jauh Nasib Jakarta Setelah Jadi DKJ, Diprediksi Masih Jadi Magnet Para Perantau dan Tetap Macet

Tak Beda Jauh Nasib Jakarta Setelah Jadi DKJ, Diprediksi Masih Jadi Magnet Para Perantau dan Tetap Macet

Megapolitan
Terpeleset Saat Mandi di Sungai Citarum, Jasad Nelayan Muaragembong Ditemukan Mengapung di Kepulauan Seribu

Terpeleset Saat Mandi di Sungai Citarum, Jasad Nelayan Muaragembong Ditemukan Mengapung di Kepulauan Seribu

Megapolitan
Kematian Tragis Perempuan di Pulau Pari Terungkap, Ternyata Dibunuh 'Pelanggannya' Sendiri

Kematian Tragis Perempuan di Pulau Pari Terungkap, Ternyata Dibunuh "Pelanggannya" Sendiri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com