Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Rusun Marunda dan Ratusan Penghuni Bermobil...

Kompas.com - 10/02/2016, 07:00 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Rusun Marunda di Cilincing, Jakarta Utara, ditempati pula oleh warga berduit. Terbukti ratusan dari mereka memiliki mobil pribadi. Padahal, sesuai aturan, rusun seharusnya ditempati masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Namun, deretan mobil berharga ratusan juta masih parkir.

Seperti pantauan Kompas.com, Selasa (9/2/2016) sore. Mobil berbagai merek seperti Toyota Avanza, Daihatshu Xenia, Toyota Inova, dan merek lainnya parkir di sepanjang jalan.

Kali ini, mobil-mobil yang biasa parkir di dalam rusun itu memang parkir di luar jalan. Pasalnya, sekitar seminggu belakangan para pemilik mobil tak diperkenankan lagi untuk parkir di dalam rusun.

Ini karena aturan penghuni rusun harus warga MBR. Beberapa warga mengungkapkan, penghuni rusun Marunda yang bermobil, memang warga berduit.

"Yang di cluster C itu ada yang punya usaha pembuatan mie, sampai punya empat tempat. Di luar juga dia punya rumah lagi sepertinya," kata salah satu warga Rusun Marunda, yang enggan disebutkan namanya, kepada Kompas.com, Selasa sore.

Entah mengapa, si pemilik ini enggan pindah dari rusun tersebut. Bahkan, di tengah aturan menempati rusun yang semakin ketat, ia masih sembunyi-sembunyi menempati rusun.

"Sekarang enggak mau naik mobil, orangnya milih naiknya ojek," ujar warga.

Sementara saat dikonfirmasi, Ketua RW 10 Rusun Marunda, Nasrulah Dompas mengaku tak mengetahui siapa warganya yang memiliki empat tempat usaha mie namun tinggal di Cluster C Rusun Marunda tersebut.

"Kalau itu saya belum dapat kabar," ujar Nasrulah. (Baca: Razia Parkir Liar di Dekat Rusun Marunda, Petugas Diprotes Penghuni)

Namun, diakuinya, ada ratusan warga Rusun Marunda yang punya mobil. Mereka rata-rata bekerja sebagai pedagang dan di pelabuhan. Di cluster A ada sekitar 50 pemilik mobil, cluster B sebanyak 50 mobil, dan cluster C 20 mobil.

Yang jadi soal adalah, para pemilik mobil ini menurut datanya adalah warga umum, bukan warga terprogram atau yang disubsidi pemerintah. Ini karena masa lalu Rusun Marunda yang mana sempat diperbolehkan untuk ditempati umum. Belum lagi penghuni ilegal yang menempati rusun dengan cara jual beli.

"Dulu itu kami tahunya umum itu tidak ada batasan, kalau warga terprogram atau subsidi enggak bisa punya mobil," ujar Nasrulah. (Baca: Penghuni Rusun Miliki Mobil, Izin Menghuni Akan Dicabut)

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Megapolitan
Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Megapolitan
TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

Megapolitan
Polisi Temukan Dua Luka di Kepala Wanita yang Tewas Bersimbah Darah di Bogor

Polisi Temukan Dua Luka di Kepala Wanita yang Tewas Bersimbah Darah di Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com