Sebut saja Jully (24), salah satu PSK yang tinggal di kawasan Kalijodo. Ia mengaku menetap di lantai dua suatu kafe di Kalijodo.
Ruangan di lantai dua kafe tersebut juga digunakan Jully dan teman-temannya untuk melayani tamu masing-masing. (Baca: Keamanan Dijamin, Centeng Kalijodo Ada di Mana-mana).
"Kalau kamarnya lagi dipakai sama (PSK) yang lain, kita pakai kamar teman," kata Jully kepada Kompas.com, Kamis (11/2/2016) dini hari.
Kamar di sana terhitung kecil. Ukurannya lebih kurang 2x1 meter dengan kasur kecil dan lemari di dalamnya.
Jully bahkan harus antre saat akan melayani tamunya karena kamar tersebut tengah digunakan PSK lain.
"(Tamu) enggak bisa lama-lama di sini, 30 menit saja. Anak-anak sini tinggalnya di sini-sini juga, Mas, sekamar berdua, cukup buat tidur saja," tutur Jully.
Perempuan asal Cianjur, Jawa Barat itu, mengaku sudah bertahun-tahun mencari rezeki di Kalijodo. (Baca: Parkir Mobil di Kalijodo Saat Malam Rp 80.000 Plus Rp 20.000 Uang Keamanan).
Ia memasang tarif Rp 200.000 untuk semalam. Di tempat Jully, ada 10 kamar yang ditempati belasan perempuan.
Suara musik dari kafe di lantai bawah terdengar hingga ke lantai dua. Kafe dangdut tersebut berisi meja dan sejumlah tempat duduk untuk pengunjung.
Kerlap-kerlip lampu disko tampak menambah seru suasana kafe yang memperdengarkan musik dangdut dengan keras tersebut.
Meskipun mirip dengan klub malam, kafe yang ada di Kalijodo tersebut tak ubahnya dengan rumah biasa yang memiliki fasilitas seadanya.
Hanya terdapat kipas angin gantung dua buah, meja dari kayu, kursi dari plastik, serta toilet yang sedikit kotor di dalamnya.
Terlihat dari banyaknya kecoa di dalam toilet tersebut. (Baca: Rencana Pembongkaran Bangunan di Kalijodo Sejak Zaman Sutiyoso).