Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi Vandalisme dan Kondom Merusak Taman Viaduct di Jatinegara

Kompas.com - 11/02/2016, 17:53 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tak hanya kerap menjadi tempat bermesum, Taman Viaduct di Jatinegara, Jakarta Timur juga dirusak oleh aksi vandalisme orang tak bertanggung jawab. Aksi tersebut menyebabkan fasilitas khususnya tempat penampungan sampah jadi rusak.

Taman Viaduct Jatinegara terbagi atas dua sisi, yakni sisi barat dan timur, dan juga berada di tengah perbatasan dua kelurahan, yakni Kelurahan Cipinang Besar Utara dan Rawa Bunga. Taman ini mengapit kolong fly over Jatinegara.

Pepohonan seperti Asam Kerani, Mahoni, Angsana, dan lainnya tumbuh rimbun di dua sisi taman tersebut. Tanaman hias juga ditanam oleh pekerja taman di dalamnya. Berada di dalam taman terasa lebih sejuk dibanding ketika berdiri di luar taman yang langsung berbatasan dengan Jalan Bekasi Timur Raya tersebut.

Namun, tak sesuai niat awal pembangunan taman yakni untuk tujuan keindahan, ulah segelintir orang tak bertanggung jawab merusaknya. Fasilitas tempat buang sampah banyak ditemukan rusak, khususnya di sisi timur Taman Viaduct.

Tempat sampah permanen banyak yang pecah dan bergeser dari tempatnya. Sementara tempat sampah plastik copot dari tiangnya. Sampah plastik banyak ditemukan sudah bercampur dengan tanah di beberapa sudut dan pangkal pohon.

Bentuk vandalisme lain yang ditemukan yakni aksi corat coret bekas cat semprot di papan nama taman. Belum lagi beberapa titik pagar dirusak untuk jadi pintu masuk liar. Entah apa tujuannya, padahal pintu masuk yang sebenarnya telah tersedia.

Selain itu, semakin larut malam kehidupan malam di taman ini mulai bergeliat.

Kompas.com/Robertus Belarminus Aksi vandalisme dengan mencoret plang di Taman Viaduct, Jatinegara, Jakarta Timur. Kamis (11/2/2016)

Tempat mangkal PSK

Pekerja seks komersial (PSK) dan waria kerap mangkal dan menjadikan taman ini sebagai tempat ngamar. Tak heran meski dibersihkan tiap hari, kondom bekas pakai tetap ditemukan di dalam taman.

"Kalau kondom banyak, memang kita suka ketemu di ujung sana sama sebelah sana," kata Nurdin, pekerja taman Viaduct, kepada Kompas.com, Kamis (11/2/2016).

Hanya, Nurdin mengaku tak tahu persis bagaimana aktivitas mesum di taman tersebut. Maklum, ia hanya kerja mulai pukul 07.00-16.00.

"Saya enggak tahu soalnya jam empat saya sudah pulang," ujar Nurdin.

Artinya, taman ini hanya terawasi selama para pekerja taman itu bekerja. Sisanya tak ada pengawasan, misalnya dari Satpol PP atau penjaga keamanan. Padahal, warga setempat tahu di kala malam dua sisi taman ini mulai bergeliat aktivitas esek-eseknya.

Diawasi Lurah Cipinang Besar Utara, Sri Sundari, mengatakan, jajarannya akan mengawasi dengan adanya laporan masih beroperasinya aktivitas esek-esek di taman itu. Padahal, razia menurutnya kerap dilakukan.

"Kalau yang mangkal di pinggir-pinggirnya pas malam itu sudah sering kita razia. Terakhir belum lama ini kok. Tapi memang enggak sampai ke dalam (taman). Nanti malam saya coba taruh Satpol PP kelurahan coba ngintipin lagi deh (taman Viaduct)," ujar Sri.

Kompas.com/Robertus Belarminus Kondom bekas pakai ditemukan di Taman Viaduct, Jatinegara, Jakarta Timur. Kamis (11/2/2016)

Soal pengelolaan Taman Viaduct, lanjutnya, berada di Suku Dinas Pertamanan dan Pemakaman Jakarta Timur. Kelurahan menurutnya hanya mengontrol.

"Misalnya kalau ada pekerja taman yang kerjanya tidak benar, kita yang lapor ke Sudin Pertamanan," ujarnya.

Semua pihak menurutnya mesti menjaga kondisi taman. Sebab, niat awal pembangunan taman tak jauh dari tujuan keindahan, paru-paru kota, dan juga tempat masyarakat berekreasi. (Baca: Geliat Esek-esek di Taman Viaduct, Kondom Bekas Pakai Bertebaran)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com