Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tradisi Laki-laki Bertemu Perempuan di Kalijodo, Saat Airnya Masih Bersih

Kompas.com - 12/02/2016, 15:14 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Di balik kelamnya pandangan orang tentang Kalijodo, pernah ada tradisi dan perayaan yang menggembirakan di sana, puluhan tahun yang lalu. Setidaknya, orang dulu mengenalnya dengan istilah perayaan peh cun.

Budayawan Betawi, Ridwan Saidi, menceritakan betapa menariknya tradisi yang dilaksanakan di Kalijodo itu sekitar tahun 1950-an. Tradisi peh cun dilaksanakan bersamaan dengan pesta air yang bertempat di Kali Angke.

Pada zamannya, air di kali tersebut jernih dan bersih. Perayaan peh cun diikuti oleh warga Indonesia keturunan Tionghoa. Saat pesta air, banyak perahu melintas di Kali Angke. Tiap-tiap perahu diisi oleh laki-laki, dan perahu lainnya oleh perempuan.

"Perahunya itu perahu laki-laki bujangan, perahu perempuan perawan. Ya tentu, dia nyewa perahu, kan. Ini perempuan tiga-empat orang, laki-laki tiga-empat orang," kata Ridwan kepada Kompas.com, Jumat (12/2/2016).

Ketika laki-laki dan perempuan berada di perahu, si laki-laki mencari perempuan yang dia sukai. Jika ada yang disukai, laki-laki tersebut akan melempar kue tiong cu pia ke arah perempuan. Tiong cu pia merupakan kue dari campuran terigu yang di dalamnya terdapat kacang hijau.

"Kalau si laki-laki naksir kepada satu perempuan, dia timpuk pakai tiong cu pia. Akan tetapi, kalau itu cewek kagak naksir, kagak dibalas. Kalau naksir, dibalas lagi. Biasa itu laki ditimpuk sampai berkali-kali," tutur Ridwan. (Baca: Kembalikan Kalijodo ke Masa Kejayaannya...)

Saat itu, nama tempat tersebut masih Kali Angke, belum disebut Kalijodo. Suasana saat perayaan peh cun sangat ramai karena banyak orang di daerah sepanjang Kali Angke datang ke tempat yang kemudian dikenal bernama Kalijodo tersebut, bukan untuk ikut naik ke perahu, melainkan sekadar menonton.

"Kita ikut larut dalam pesta itu, walaupun enggak ikut main perahu. Kita terbawa oleh kegembiraan itu," ujar Ridwan. (Baca: Semalam di Kalijodo, Ditawari Minum dan Cewek...)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Megapolitan
Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Megapolitan
Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com