Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Dulu Pak Sutiyoso Berhasil dengan Kramat Tunggak, Sekarang Kalijodo, Pasti Bisa"

Kompas.com - 12/02/2016, 18:02 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Akhir tahun 1999, tempat prostitusi Kramat Tunggak, Jakarta Utara, resmi ditutup dan diganti dengan Jakarta Islamic Centre.

Bekas tempat prostitusi era 1970-1999 tersebut ditutup ketika Sutiyoso menjabat Gubernur DKI Jakarta. (Baca: Wali Kota Jakut: Kalijodo Banyak Preman, karena Itu Penertiban Perlu Persiapan)

Kini, Pemprov DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama merencanakan tindakan yang sama untuk kawasan Kalijodo.

Kawasan hiburan malam yang berada di perbatasan Jakarta Barat-Jakarta Utara itu diwacanakan untuk ditertibkan secepat mungkin.

Rencana penertiban Kalijodo kembali mengemuka setelah kasus kecelakaan Toyota Fortuner B 201 RFD beberapa waktu lalu. (Baca: Tradisi Laki-laki Bertemu Perempuan di Kalijodo, Saat Airnya Masih Bersih)

Saat itu, pengemudi Fortuner mengaku dalam keadaan mabuk setelah berkunjung ke salah satu kafe di Kalijodo. Kecelakaan ini menewaskan empat orang.

"Saya kira bisa. Dulu, Pak Sutiyoso berhasil dengan Kramat Tunggak, kan, sekarang Kalijodo. Kalau ada kemauan, pasti bisa," kata budayawan Betawi, Ridwan Saidi, kepada Kompas.com, Jumat (12/2/2016).

Ridwan mengaku mendukung upaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang akan menertibkan kawasan Kalijodo.

Penertiban dinilainya akan lancar jika didukung oleh pihak lain, tidak hanya dari Pemprov DKI Jakarta.

"Harus dihadapi, bukan saja Pemda DKI, harus melibatkan muspida. Bukan cuma Pemda DKI dan Satpol PP. Saya kira bisa," tutur Ridwan.

Pada Senin (15/2/2016) mendatang, Pemprov DKI bersama Polda Metro Jaya akan rapat koordinasi dalam rangka mempersiapkan penertiban Kalijodo. (Baca: Tertibkan Kalijodo, Polda Metro Siap Kerahkan Brimob)

Bersamaan dengan itu, sosialisasi soal penertiban juga sudah mulai digalakkan oleh Pemerintah Kota Jakarta Barat dan Jakarta Utara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com