Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku Penusukan Ibu dan Anak Tertangkap, Motifnya Sakit Hati

Kompas.com - 12/02/2016, 21:07 WIB

BOGOR, KOMPAS.com — Pelaku penusukan bocah perempuan tujuh tahun, Sarah Jesica Sitorus, dan ibunya, Yunida (30), ditangkap anggota Polsek Citeureup, Jumat (12/2/2016).


Pelaku berinisial NFB (31), warga Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, ditangkap saat sedang siap berangkat kerja.

Kapolres Bogor AKPB Suyudi Ario Seto mengatakan, motif pelaku tega menusuk korban ialah karena sakit hati dengan orangtua korban.

"Pelaku sakit hati karena dia dua minggu sebelumnya telah meminjam uang dari korban sebesar Rp 2 juta. Namun, pelaku ingin pinjam lagi, tetapi dengan syarat pengembaliannya harus dua kali lipat," katanya kepada TribunnewsBogor.com.

Lanjutnya, tersangka dan suami korban, Binahar Sitorus, sudah saling mengenal sejak setahun lalu.

Tak terima dengan ketentuan tersebut, tersangka akhirnya secara membabi buta menusuk Yunida dan juga anak korban, Sarah.

"Tersangka menggunakan masker saat melakukan penusukan. Pelaku menusuk SAR karena ia mencoba melindungi ibunya sehingga pelaku menusuknya di bagian dada dan tembus ke hati sehingga ia meninggal," kata Suyudi.

Tersangka dikenakan Pasal 340, 338, dan 351 ayat 3 KUHP serta Undang-Undang Perlindungan Pasal 80 dengan ancaman hukuman seumur hidup. (Baca: Ibu dan Anaknya yang Berumur 7 Tahun Ditusuk Orang Tak Dikenal)

Salah sasaran

Sementara itu, tersangka mengaku sebenarnya mengincar suami korban.

"Niatnya ke lakinya, tetapi enggak ada. Saya datang langsung mereka teriak. Saya kalap," tutur NFB.

Ia menuturkan, sebelumnya, ia meminjam uang kepada korban sebesar Rp 2,5 juta secara bertahap. (Baca: Polisi Kejar Pelaku Penusukan Ibu dan Anak di Bogor)

Namun, pinjaman itu berbunga hingga akhirnya menjadi sebesar Rp 4 juta dengan angsuran empat kali bayar.

"Saya sudah bayar angsuran pertama. Saya mau minjem lagi, tetapi enggak bisa, sementara dia janji kapan saja bisa cair, berarti dia sudah ingkar janji," kata NFB. (Yudhi Maulana Aditama)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Warta Kota
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com