JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menceritakan pengalamannya ketika dimarahi oleh oknum pejabat akibat kegemaran dirinya mengawasi aduan melalui telepon seluler.
Sejak menjabat sebagai Bupati Belitung Timur, Basuki telah menyebar nomor selulernya kepada warga. Hal itu dilakukan agar warga dengan mudah melaporkan serta mengadu permasalahan kepadanya.
"Waktu jadi Bupati Belitung Timur, saya sering dimaki sama oknum pejabat sebetulnya. Tujuannya apa? Tujuannya supaya saya enggak tahan dan lepasin HP saya," kata Basuki, saat menyampaikan sambutan dalam Lari5Jakarta, di Balai Kota, Sabtu (13/2/2016).
Dengan demikian, kinerja pejabat tak lagi terawasi olehnya. Meski demikian, Basuki tetap mengawasi laporan warga melalui telepon selulernya. (Baca: Cepat Tanggap Kasudin Jaksel Kembalikan Uang Pungli Diapresiasi)
"Malah ada yang ngatain saya begini, 'Kamu mundur dari bupati. Dasar babi, kasar-kasar omongannya," kata Basuki.
"Tetapi, akhirnya saya enggak tahan buat balas SMS-nya. Dulu saya masih pakai Nokia Communicator dan saya balas, 'Biasanya yang benci babi itu anjing'. Ini bahasa kasar, jangan ditiru ya," kata Basuki tertawa.
Hingga menjadi gubernur, Basuki masih menerima aduan melalui beberapa nomor selulernya. Selain itu, aduan warga juga dapat dikirim melalui aplikasi Qlue.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.