Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stephanie Handojo, Penyandang "Down Syndrome" Berprestasi Dunia

Kompas.com - 14/02/2016, 09:36 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Perjuangan keras

Segudang prestasi ini tentu tak datang begitu saja. Butuh waktu panjang dan upaya keras dari Stephanie.

Namun, peran sang ibu Maria Yustina dalam membentuk Stephanie menjadi sosok yang mandiri seperti saat ini sangat besar.

"Berat membesarkan anak dengan kebutuhan khusus seperti Stephanie. Tantangan terbesar justru komentar dan terkadang cibiran dari masyarakat," kenang Yustina.

Saat melahirkan putri sulungnya itu, Yustina awalnya tidak mengetahui jika Stephanie menyandang tunagrahita.

"Saya cuma lihat kok wajahnya berbeda dengan saya dan suami. Dia jarang menangis seperti bayi pada umumnya," tambah Yusnita.

Setelah mengetahui kondisi Stephanie sebenarnya, Yusnita tak patah arang, tetapi justru ingin memberikan yang terbaik bagi putrinya itu.

"Saya dikenalkan dengan seorang dokter umum yang memiliki anak penyandang down syndrome. Anak itu meninggal dunia dalam usia 16 tahun," kata dia dalam logat Surabaya yang kental.

Dari dokter itulah, Yustina mendapatkan berbagai buku soal menangani anak-anak penyandang tunagrahita yang kemudian dia gunakan sebagai dasar untuk membesarkan Stephanie.

"Salah satu yang saya pelajari lewat buku itu adalah membesarkan anak-anak seperti Fani adalah kasih sayang orangtua," tambah dia.

Selain itu, lanjut dia, saat membesarkan Fani, dia berusaha memperlakukan dia seperti anak-anak pada umumnya.

Anak-anak seperti Fani, kata dia, tanpa latihan terus-menerus akan sulit untuk melakukan hal-hal kecil dan rutin sekalipun.
 
"Seperti soal makan, saya ajari dia memegang sendok, menyendok makanan, dan memasukkan makanan ke dalam mulut. Saya ajari berulang kali hingga dia bisa melakukannya sendiri," papar dia.

Pernah trauma

Keteguhan Yustina untuk membesarkan Stephanie seperti anak-anak pada umumnya juga terlihat saat dia mengajari anaknya berenang.

"Saya lihat kalau di kolam renang dia selalu lebih cepat dari anak-anak sebayanya. Jadi, saya carikan dia pelatih renang," kata Yustina.

Namun, saat Stephanie berusia 12 tahun, dia sempat tenggelam di kolam renang. Peristiwa tersebut sempat membuat Stephanie trauma.

"Jika lomba, dia hanya mau di posisi start satu atau delapan, yang paling dekat dengan tepian kolam. Jadi, kalau dia merasa mau tenggelam, dia tinggal berpegangan," ujarnya.

"Akibat trauma itu, Fani selalu mual dan kadang-kadang muntah sebelum berlomba, tetapi perlahan-lahan trauma itu mulai hilang," lanjut Yustina.

Bahkan, untuk mengobati rasa trauma Fani terhadap kolam renang, Yustina terpaksa bersikap keras terhadap putri sulungnya itu.

"Saya pernah peluk dia, lalu masuk ke kolam renang bersama-sama. Di kolam, saya lepaskan dia, saat dia memeluk, saya lepaskan lagi," dia mengenang.

Tak jarang, Yustina diprotes para orangtua yang melihat cara dia menangani Fani. Namun, perempuan ini yakin bahwa dia melakukan yang terbaik untuk putrinya.

Keteguhan Yustina ditambah ketekunan Stephanie dalam berlatih tak sia-sia. Prestasi yang diraih Stephanie telah memberikan kebanggaan bagi keluarga dan negeri ini.


 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jabodetabek Hari Ini: Waspadai Hujan di Pagi Hari

Prakiraan Cuaca Jabodetabek Hari Ini: Waspadai Hujan di Pagi Hari

Megapolitan
Terbukti Konsumsi Ganja, Chandrika Chika Cs Terancam Empat Tahun Penjara

Terbukti Konsumsi Ganja, Chandrika Chika Cs Terancam Empat Tahun Penjara

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Konsumsi Narkoba Satu Tahun Lebih

Selebgram Chandrika Chika Konsumsi Narkoba Satu Tahun Lebih

Megapolitan
Meski TikTokers Galihloss Minta Maaf Usai Video Penistaan Agama, Proses Hukum Tetap Berlanjut

Meski TikTokers Galihloss Minta Maaf Usai Video Penistaan Agama, Proses Hukum Tetap Berlanjut

Megapolitan
Alasan Chandrika Chika Cs Konsumsi Narkoba: Bukan Doping, untuk Pergaulan

Alasan Chandrika Chika Cs Konsumsi Narkoba: Bukan Doping, untuk Pergaulan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pilu Wanita yang Tenggelam di Kali Mookervart | Kasus Bocah Setir Mobil Pameran dan Tabrak Tembok Mal Berujung Damai

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pilu Wanita yang Tenggelam di Kali Mookervart | Kasus Bocah Setir Mobil Pameran dan Tabrak Tembok Mal Berujung Damai

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Megapolitan
Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com