Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Go-Jek Pecat "Driver" Mesum

Kompas.com - 14/02/2016, 15:01 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kejadian pelecehan seksual yang dialami Nia oleh driver Go-Jek bernama Irwan mendapat perhatian langsung dari pihak manajemen Go-Jek. Humas PT Go-Jek Indonesia Rindu Ragilia mengatakan, pihaknya sudah mengatasi masalah ini dengan memutus kerja sama Go-Jek dan Irwan.

"Oknum driver bersangkutan juga telah mengakui perbuatannya. Kami selaku institusi tidak dapat menoleransi kejadian ini dan telah mengambil keputusan tegas dengan memutuskan kerja sama dengan pelaku," ujar Rindu ketika dihubungi, Minggu (14/2/2016).

Rindu mengatakan, tindakan yang dilakukan Irwan sudah merusak reputasi perusahaan. Irwan juga sudah merusak upaya driver GoJek lain yang selama ini selalu berusaha memberi rasa aman dan nyaman untuk penumpang. Rindu juga berharap kejadian ini bisa menjadi pembelajaran bagi driver lain agar tidak berbuat hal serupa.

"Tindakan serupa tidak dapat ditoleransi dan pelakunya pasti langsung ditindak tegas," ujar Rindu.

Seperti diberitakan, pengalaman buruk kembali dialami oleh pengguna jasa ojek online. Kali ini, peristiwa itu menimpa seorang wanita bernama Nia yang menggunakan Go-Jek dari sekolahnya ke rumah.

Cerita mengenai Nia menjadi viral di media sosial Path. Dalam postingan Path tersebut, diceritakan soal driver Go-Jek, yaitu Irwan, yang sudah mulai bersikap tidak baik terhadap Nia.

"Awalnya, di tengah perjalanan, sang driver menceritakan masalah seksnya kepada adik saya. Tapi, adik saya tidak menanggapi hal tersebut. Berulang kali adik saya mendiamkan percakapan tersebut, tetapi hal konyol malah dilakukan sang driver ketika sampai di tempat tujuan," bunyi postingan itu.

"Saat adik saya membayar, sang driver berani memegang, menahan tangan, merangkul tubuh, dan menempelkan mukanya ke leher adik saya."

Dari gaya bahasa postingan itu, seolah yang menceritakan kejadian adalah kakak Nia. Kakak Nia mengatakan, adiknya berusaha melawan dengan mendorong driver Go-Jek bernama Irwan itu. Akan tetapi, Irwan justru semakin menjadi-jadi dan semakin tidak sopan terhadap Nia.

"Driver Go-Jek yang sudah nekat itu berani melakukan hal brengseknya dengan melakukan hal paling tidak sopan yaitu memegang bokong dan kemaluan adik saya."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com