Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Jika Hari Ini Pilgub Jakarta, Ahok Pemenangnya"

Kompas.com - 15/02/2016, 08:47 WIB
Kontributor Bandung, Reni Susanti

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com — Hasil kajian Indonesia Indikator (I2) menunjukkan, apabila pilgub dilakukan hari ini, Ahok berpeluang untuk memenangi Pilkada DKI Jakarta. Ada tiga faktor yang memengaruhi hal itu.

Pertama, ekspose Basuki Tjahaja Purnama selama tiga bulan berturut-turut melebihi ekspose kandidat lainnya yang juga ramai diberitakan media, seperti Ridwan Kamil, Sandiaga Uno, Ahmad Dhani, serta Yusril Ihza Mahendra.

"Ini terlihat dari pemberitaan Ahok dalam tiga bulan terakhir, sebanyak 22.935 berita, tiga kali lipat jumlahnya dibanding total pemberitaan empat nama lainnya," ujar Direktur Komunikasi I2, Rustika Herlambang, dalam rilis yang diterima, Senin (15/2/2016).

Kedua, lanjut dia, apabila dilihat dari persebaran pemberitaan di wilayah DKI Jakarta, Ahok masih menguasai sebanyak 73 persen pemberitaan di media. Disusul Ridwan Kamil sebanyak 8 persen, Ahmad Dhani 7 persen, serta Sandiaga Uno dan Yusril Ihza masing-masing 6 persen.

Menurut Rustika, banyaknya pemberitaan Ahok disebabkan karena ia masih memimpin. Selain itu, dibanding kandidat lainnya, ekspose Ahok menyeluruh di seluruh Indonesia.

Situasi ini pernah terjadi saat Jokowi mendaftarkan diri sebagai calon gubernur DKI Jakarta. Ketiga, soal konten. Menurut Rustika, yang disampaikan Ahok masing-masing berkisar tentang aktivitas yang dilakukan terkait posisinya sebagai gubernur.

"Dalam pengalaman Indonesia Indicator, kandidat yang memiliki pola pemberitaan seperti tersebut berpeluang memenangkan pilgub. Meskipun dari sisi sentimen negatif pemberitaan, Ridwan Kamil dan Sandiaga Uno menempati sentimen negatif terendah, yakni sebesar 14 dan 13 persen," ujar Rustika.

Meski begitu, lanjutnya, para kandidat lain tidak perlu khawatir karena peta politik sangat dinamis. Menurut dia, berbicara mengenai pilkada adalah perihal menang kalah dalam kontestasi.

"Perilaku pemilih kerap mencerminkan 'kekaguman sesaat' atau 'kekaguman sementara' dengan figur cagubnya,” ungkapnya.

Untuk itu, dalam waktu setahun, para kandidat dan kandidat lain yang namanya belum disebut masih bisa mempersiapkan diri.

“Mempersiapkan diri menjadi pemimpin yang mampu mendengarkan suara warga, menangkap keinginan mereka, dan kemudian mampu mewujudkan harapan warga DKI,” ucapnya.

Berita sebelumnya, I2 melansir lima nama yang menjadi top person di media terkait pemberitaan Pilkada DKI Jakarta. Kelima orang tersebut yakni Basuki Tjahaja Purnama, Ridwan Kamil, Sandiaga Uno, Ahmad Dhani, serta Yusril Ihza Mahendra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gaji Dipotong untuk Tapera, Pegawai Swasta: Curiga Uangnya Dipakai Lagi oleh Negara

Gaji Dipotong untuk Tapera, Pegawai Swasta: Curiga Uangnya Dipakai Lagi oleh Negara

Megapolitan
Fakta-fakta Penemuan Mayat Dalam Toren Air di Pondok Aren: Korban Sempat Pamit Beli Kopi dan Ponselnya Hilang

Fakta-fakta Penemuan Mayat Dalam Toren Air di Pondok Aren: Korban Sempat Pamit Beli Kopi dan Ponselnya Hilang

Megapolitan
Heru Budi Sebut Bakal Ada Seremonial Khusus Lepas Nama DKI Jadi DKJ

Heru Budi Sebut Bakal Ada Seremonial Khusus Lepas Nama DKI Jadi DKJ

Megapolitan
Keberatan soal Iuran Tapera, Karyawan Keluhkan Gaji Pas-pasan Dipotong Lagi

Keberatan soal Iuran Tapera, Karyawan Keluhkan Gaji Pas-pasan Dipotong Lagi

Megapolitan
Duka Darmiyati, Anak Pamit Beli Kopi lalu Ditemukan Tewas Dalam Toren Tetangga 2 Hari Setelahnya

Duka Darmiyati, Anak Pamit Beli Kopi lalu Ditemukan Tewas Dalam Toren Tetangga 2 Hari Setelahnya

Megapolitan
Pengedar Narkoba di Koja Pindah-pindah Kontrakan untuk Menghilangkan Jejak dari Polisi

Pengedar Narkoba di Koja Pindah-pindah Kontrakan untuk Menghilangkan Jejak dari Polisi

Megapolitan
DPC Gerindra Tunggu Instruksi DPD soal Calon Wali Kota Pilkada Bogor 2024

DPC Gerindra Tunggu Instruksi DPD soal Calon Wali Kota Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Perempuan Tewas Terlindas Truk Trailer di Clincing, Sopir Truk Kabur

Perempuan Tewas Terlindas Truk Trailer di Clincing, Sopir Truk Kabur

Megapolitan
Keluarga di Pondok Aren Gunakan Air buat Sikat Gigi dan Wudu dari Toren yang Berisi Mayat

Keluarga di Pondok Aren Gunakan Air buat Sikat Gigi dan Wudu dari Toren yang Berisi Mayat

Megapolitan
Heru Budi: Tinggal Menghitung Bulan, Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota Negara

Heru Budi: Tinggal Menghitung Bulan, Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota Negara

Megapolitan
Saat Bintang Empat Prabowo Pemberian Jokowi Digugat, Dinilai Langgar UU dan Sarat Konflik Kepentingan

Saat Bintang Empat Prabowo Pemberian Jokowi Digugat, Dinilai Langgar UU dan Sarat Konflik Kepentingan

Megapolitan
Tabrakan Beruntun di Jalan Yos Sudarso, Pengendara Mobil dan Motor Luka-luka

Tabrakan Beruntun di Jalan Yos Sudarso, Pengendara Mobil dan Motor Luka-luka

Megapolitan
Dalam 5 Bulan, 20 Warga Kota Bekasi Meninggal karena DBD

Dalam 5 Bulan, 20 Warga Kota Bekasi Meninggal karena DBD

Megapolitan
Petugas Tertibkan Stiker Kampanye Bakal Calon Wali Kota Bogor yang Tertempel di Angkot

Petugas Tertibkan Stiker Kampanye Bakal Calon Wali Kota Bogor yang Tertempel di Angkot

Megapolitan
APK Kandidat Cawalkot Bogor Dicopot karena Belum Masa Kampanye, Termasuk Milik Petahana

APK Kandidat Cawalkot Bogor Dicopot karena Belum Masa Kampanye, Termasuk Milik Petahana

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com