Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akses ke Terminal Pulogebang dari Tol Ditargetkan Rampung 2,5 Bulan ke Depan

Kompas.com - 15/02/2016, 18:40 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Operasional Terminal Pulogebang untuk akses masuk dari tol, masih belum rampung di bangun. Pemprov DKI Jakarta menargetkan, pembangunan tersebut akan selesai dua setengah bulan lagi ke depan.

Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saeffulah usai rapat pimpinan dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, meninjau langsung Terminal Pulogebang.

Saefullah mengatakan, hanya tinggal masalah akses di sisi timur atau jalur masuk terminal yang belum rampung pembangunannya. Pemerintah meminta Dinas Bina Marga DKI untuk merampungkan akses masuk tersebut 2,5 bulan ke depan.

"Saya perkirakan ini dua setengah bulan lagi harus segera dibuka, karena tinggal sedikit saja infrastruktur yang harus dibangun. Tinggal akses masuk dari tol ke dalam terminal," kata Saefullah, saat meninjau Terminal Pulogebang, Jakarta Timur, Senin (15/2/2016).

Saefullah mengatakan, di luar jalur akses, untuk kesiapan Terminal Pulogebang sudah mencapai 100 persen. Ini artinya hambatan hanya pada jalur akses masuk terminal saja.

Diharapkannya, sebelum Idul Fitri tahun ini, Terminal Pulogebang sudah dapat melayani arus mudik. Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansyah mengatakan, soal operasional PO Bus pihaknya akan membantu mengeluarkan izin sementara. Sebab, saat ini terminal tersebut belum mendapat sertifikasi dari Kementerian Perhubungan.

"Izin operasional kita minta izin sementara. Karena enggak mungkin kalau belum ada sertifikasi, kita suruh PO itu nunggu," ujar Andri Yansyah.

Selain persiapan tadi, lingkungan sekeliling terminal juga akan dibenahi. Wali Kota Jakarta Timur Bambang Musyawardana mengatakan, lahan sekitar terminal akan ditandai agar tidak diduduki secara ilegal. Kemudian bekas empang dekat terminal, juga mesti dirapihkan.

"Supaya jangan orang dirikan bangunan. Nanti empang itu mau kita jadikan embung. Pokoknya jangan ada peluang orang dirikan bangunan," ujar Bambang. (Baca: Penumpang Sepi, Operator PO Bus di Terminal Pulogebang Mengeluh)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Satu Keluarga atau Bukan

Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Satu Keluarga atau Bukan

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Megapolitan
Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Megapolitan
Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran 'Saudara Frame'

Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran "Saudara Frame"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com