Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wawancara Khusus Daeng Azis soal Kalijodo, Premanisme, hingga Prostitusi

Kompas.com - 16/02/2016, 06:28 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Abdul Azis atau yang biasa dipanggil Daeng Azis merupakan salah satu penguasa di Kalijodo. Ia menjadi tokoh sentral di lokasi yang kini menjadi kawasan prostitusi tersebut.

Kompas TV  mewawancarai tokoh masyarakat setempat tersebut, berikut petikan hasil wawancara reporter Kompas TV Yasir Nene Ama saat menemui Daeng Azis di Kalijodo beberapa waktu lalu.

Keberadaan preman di Kalijodo

Menurut saya pribadi, kita tidak bisa menentang program pemerintah, uniknya di media tv soal statemen Pak Ahok menyinggung preman Kalijodo, warga sini bingung dengan sebutan preman, di sini pengusaha semua.

Lalu buat statemen seolah tidak takut dengan semua elemen, lalu sebut bersama kapolda dan tentara, ini ngeri sekali. Saya meluruskan, apalagi kalau kita mengungkap peristiwa-peristiwa lalu, kita kembali ke asas legalitas, hukum tidak boleh diungkit-ungkit masa lalu, artinya apa yang terjadi pada saat ini.

Kompas TV Warga Bantah Premanisme di Kalijodo


Pernyataan todongan pistol ke polisi

Kejadian kapolsek ditodong seorang preman yang bernama Azis, kita harus teliti mengenai bagaimana substansinya. Yang saya tahu, (ada) Pak Krishna, saksi dan pengadilan, saya sudah diputus oleh pengadilan. Artinya saya luruskan di sini, kalau saya todong kapolsek berarti saya sudah tau itu kapolsek, atau dia sudah pakaian polisi, saya sudah diputus.

Saya sarankan ke seluruh media, agar berterimakasih mau berita yang dapat dipertanggungjawabkan, jangan pungut yang di tong sampah.

Saya juga tidak mau dibuat sebagai musuh aparat, saya tidak mau, jangan membuat saya jadi musuh polisi, sebulan yang lalu saya bersama-sama Pak Krishna kok.

Saya belum tahu Pak Krishna adalah Pak Kapolsek, karena belum kenal atau dia tidak pakai seragam, jadi mari bersama-sama menguji kebenaran hukum.

Kompas TV Warga Kalijowo Todongkan Pistol ke Polisi


Soal diskusi dengan ahok

Saya menyoroti statemen Pak Ahok, relokasi itu seperti apa? Kalau tidak dilokalisasi itu seperti apa.

(Sejauh ini) Diskusi belum ada dari pejabat, saya kaget liat berita di tv semalam, ngeri sekali, mudah-mudahan wartawan dapat buat berita yang dapat dipertanggungjawabkan, seolah-olah orang Kalijodo ini menantang Pak Ahok, Pak Presiden, ini orang Kalijodo siapa, saya Azis bisa bertanggungjawab atas berita ini.

Kompas TV Warga Kalijodo Ingin Diskusi Dengan Ahok

Terkait tanah negara

Kalau disebut tanah milik negara, itu di UU pasal berapa ya, sebenarnya tidak ada itu (tanah) dimiliki oleh negara, tapi dikuasai oleh negara.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Heru Budi Betolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Heru Budi Betolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Megapolitan
Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com